Makassar: Polisi masih menyelidiki identitas pemilik paket berisi 500 detonator yang ditemukan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Paket tersebut ditemukan kemarin, Minggu 11 Juni 2017.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengatakan tengah melacak alamat pengirim paket. Ia menduga pengirim menggunakan alamat dan identitas palsu.
"Ini kan alat pemicu ledakan, yang bisa saja digunakan untuk kegiatan terorisme,” kata Dicky di Makassar, Senin 12 Juni 2017.
Kemarin, petugas keamanan bandara Sultan Hasanuddin menemukan 500 butir detonator dalam paket siap kirim. Alat pemicu ledakan tersebut ditemukan di ruangan cargo bandara saat melalui pemeriksaan X-ray.
Paket tersebut mencantumkan pengirim bernama Jamaluddin, yang beralamat di kabupaten Gowa, Sulsel, menggunakan jasa pengiriman ekspedisi. Barang ditujukan kepada seseorang bermana Raji di Ketapang, Kalimantan Barat.
Paket dikirimkan dengan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-611 tujuan Pontianak, Kalbar.
Dicky menjelaskan, pencarian pemilik detonator penting guna mengetahui tujuan penggunaannya. Sebab alat tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Mulai dari kegiatan pertambangan, pembuatan jalan baru, hingga aktivitas ilegal seperti bom ikan.
“Bisa jadi juga hal lain. Untuk sementara kita masih selidiki, sembari memeriksa barang tersebut secara intensif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dicky mengimbau masyarakat agar aktif dalam menjaga keamanan di sekitarnya. Jika mengetahui informasi seputar aktivitas penggunaan detonator, diminta agar melaporkan secepatnya kepada kepolisian terdekat.
“Bisa dilaporkan. Karena ini tidak bisa digunakan orang umum tanpa izin dari negara,” katanya.
RRN/Mtvn