Jakarta (RRN) -- Kepolisian Thailand pada Sabtu (22/8) mengumumkan pihaknya tengah menyelidiki rekaman kamera keamanan baru yang menunjukkan seorang pria menjatuhkan bungkusan ke dalam sebuah kanal.
Pria ini merupakan tersangka lain dalam penyelidikan dan pencarian pelaku pengeboman Bangkok, yang pada hari ini memasuki hari kelima.
Dikutip dari Channel NewsAsia, rekaman video CCTV yang beredar luas di sejumlah media lokal Thailand pada Sabtu menunjukkan seorang pria mengenakan kaos berwarna biru menendang sebuah bungkusan dari sebuah jembatan dekat dermaga di Sungai Chao Phraya, tempat di mana bom kedua meledak pada Selasa (18/8) tanpa menimbulkan korban.
Rekaman tersebut menunjukkan pria tersebut membawa sesuatu yang berat di dalam kantong plastik. Pria tersebut kemudian berjalan ke satu sisi jembatan penyeberangan, menempatkan bungkusan itu di bawah dan kemudian menggunakan telepon genggamnya. Sekitar satu menit kemudian dia mendorong bungkusan itu ke kanal dengan kakinya, menimbulkan percikan air.
Sehari setelahnya, pada Selasa (18/8) sekitar pukul 1 siang, ledakan terjadi di kanal tersebut. Kanal tersebut dekat dengan dermaga yang populer di kalangan wisatawan, menyebabkan kegaduhan, ketika orang-orang berlari mencari perlindungan.
Ledakan kedua itu menyebarkan kecemasan di Bangkok, sehari setelah warga dikejutkan oleh serangan bom di depan Kuil Erawan, di jantung komersial kota tersebut, pada Senin (17/8). Sebanyak 20 orang tewas dalam serangan ini, sementara puluhan lainnya terluka.
•
Hingga saat ini, polisi Thailand masih memfokuskan pencarian pada pemuda berkaca mata, berkaos kuning, dan bercelana pendek yang menempatkan ransel hitam di pagar kuil Erawan, beberapa menit sebelum ledakan.
Pihak berwenang Thailand tidak mengesampingkan anggapan bahwa dua serangan bom ini saling berhubungan.
Ditanya apakah pria berkaos biru di dermaga dekat sungai Chao Phraya sama dengan pemuda berkaos kuning di Kuil Erawan, juru bicara polisi nasional Thailand, Prawut Thavornsiri mengatakan, "Kemungkinan dua orang yang berbeda."
Prawut menegaskan bahwa rekaman CCTV baru sedang diperiksa untuk memutuskan apakah pria menjatuhkan paket ke dalam air dekat dermaga Saphan Taksin dimasukkan ke dalam daftar tersangka.
"Kita harus memverifikasi informasi," kata Prawut sembari menambahkan bahwa situasi kini masih membingungkan.
Rekaman yang belum diverifikasi tersebut menunjukkan waktu beberapa menit setelah ledakan di Kuil Erawan yang terjadi pada Senin (17/8) pukul 06.55 sore waktu setempat.
Juru bicara pemerintah menyatakan hingga Sabtu (22/8) masih terdapat 56 orang yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. (ama/ama/fn)