RADARRIAUNET.COM - Sudah jadi tradisi tiap tahun jelang Lebaran banyak orang yang akan pulang ke kampung halaman alias mudik. Namun sudah jadi tradisi juga usai Lebaran jika semakin banyak pendatang ke Jakarta.
Fenomena pendatang baru ini tentu saja bisa menjadi masalah besar untuk Jakarta. Andy William Sinaga, pengamat politik dan HAM dari Labor Institute mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi harus mencari solusi akan hal tersebut.
“Arus urbanisasi ini perlu dicari jalan keluarnya uoleh pemerintah agar kaum urban yang sebagaian datang mencari pekerjaan tidak menimbulkan masalah baru, seperti tindak kejahatan dan pedagang informal,” ucapnya, dikutip dari ANTARA.
Dia memprediksi akan ada 1,7 juta pendatang baru ke Jakarta saat arus balik Lebaran ini. Kedatangan orang baru ke Jakarta ini diprediksi mulai H+3.
“Dengan asumsi dari data Kementerian Perhubungan bahwa aktivitas mudik dengan kendaraan mencapai 17,5 juta orang, kalau rata-rata 10 persen pemudik membawa keluarga dan teman ke Jakarta, maka akan ada sekitar 17,5 juta orang baru di Jakarta.”
Andy menambahkan bahwa keberadaan pendatang baru di jakarta ini bukan tak mungkin dimanfaatkan untuk mendulang suara dalam Pilkada Jakarta 2017 mendatang.
Tak dimungkiri, Jakarta masih punya daya tarik untuk masyarakat desa. Dia juga menambahkan, alasan lain kedatangan orang baru ke Jakarta juga disebabkan karena rendahnya dana desa. Dana desa belum tak dapat mencegah orang untuk tetap tinggal dan bertahan di desa.
cnn/H24