RADARRIAUNET.COM - Kalau jadi terlaksana program Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang berkeinginan membuat atau mengubah kali Ciliwung menjadi sebuah sarana transportasi, dimana selama ini kerap dikeluhkan oleh banyak masyarakat khususnya warga DKI Jakarta, kini persoalan banjir itupun membawa sukacita, dimana Ahok akan menjadikannya salah satu sarana transportasi di Jakarta. Hal ini adalah merupakan langkah maju menuju sukses dalam menangani masalah banjir yang kerap melanda kota Jakarta selama berpuluh-puluh tahun terkahir ini dan baru pertama kali inilah ada gebrakan baru dari antara Gubernur DKI Jakarta yang pernah menjabat sebagai Gubernur dalam soal mengatasi banjir di Jakarta.
Rabu, (18/5) Ahok menaiki perahu bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dari Jembatan Gendong, Kalibata, pada pukul 07.30 WIB. Ahok mewacanakan agar Kali Ciliwung juga dapat dimanfaatkan untuk sarana transportasi seperti zaman Belanda.
"Aku mau bawa BBWSCC jalani Ciliwung, kami mau lihat kondisi seperti apa, mana yang bisa di-sheet pile, mana yang bisa alami, mana yang perlu kami siapkan rusun, ya saya mau telusuri itu," kata Ahok di Balai Kota, Selasa malam (17/5).
Dari Jembatang Gedong, Kalibata, perahu tersebut akan bergerak ke arah Condet dan menyusuri Pasar Minggu. Ahok beserta rombongan akan melewati Kebon Baru sebelum akhirnya berhenti di Kampung Melayu.
Diharapkan dari penelusuran ini, kata Ahok, dapat mengetahui kekurangan di Kali Ciliwung seperti lokasi yang harus digali dan yang mesti ditahan air.
"Saya ingin siapkan, kalau bisa bagus, tutup Manggarai buat transportasi sungai. Zaman Belanda transportasi sungai dari Depok bisa masuk sampai ke Manggarai," tutur Ahok.
Selain Ahok dan BBWSCC, penelusuran tersebut juga akan diikuti oleh Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, perwakilan dari Dinas Tata Air, Dinas Perumahan dan Gedung, serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi DKI Jakarta.
Saat ini, Kali Ciliwung masih dalam proses normalisasi. Normalisasi sepanjang 19 kilometer itu dimulai sejak tiga tahun lalu dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Tujuan proyek ini adalah untuk mengembalikan lebar Kali Ciliwung yang semula 10-20 meter menjadi 35-50 meter. Di sepanjang sisi Kali Ciliwung akan dilakukan perkuatan tebing, pembangunan tanggul, dan jalan inspeksi.
Pemprov DKI Jakarta mengklaim normalisasi Kali Ciliwung akan meningkatkan daya tampung air dan sembilan kawasan di Jakarta bebas dari banjir. Wilayah tersebut yaitu Bukit Duri, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Meglayu, Penggadegan, Gang Arus , Rawajati, Kalibata, dan Kramatjati.
Akhir bulan ini, Pemprov DKI Jakarta akan menggusur warga di bantaran Kali Ciliwung di Bukit Duri untuk memperlancar normalisasi Kali Ciliwung.
Alex harefa/Cnn/Radarriaunet.com