RADAR HEALTH - Kulit bisa mengalami iritasi atau dermatitis kontak iritan (DKI) jika bereaksi dengan bahan tertentu penyebab iritasi. Penyebab iritasi bisa berasal dari bahan yang bersifat iritan kuat seperti air aki atau bahan kimia asam.
Namun bisa juga muncul akibat terkena iritan lemah seperti detergen. Selain itu bisa juga karena pemakaian kosmetik atau krim perawatan yang salah.
"Keluhan utama iritasi adalah rasa perih. And bagian yang mengalami iritasi akan kemerahan, kering dan bisa mengelupas atau luka," kata spesialis kulit dan kelamin, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (5/11/2015).
Saat kulit mengalami iritasi, hindari mengucek, menggaruk atau memegang-megang area itu karena bisa memperparah iritasi. "Iritasi yang Awalnya kemerahan, apabila sering dipegang-pegang atau dikucek akan membuat area itu menjadi gelap dan menebal," sambung dokter yang akrab disapa dr Darma ini.
"Kulit bisa menebal dan menghitam karena gesekan dan iritasi sehingga proses pergantian keratinosit atau lapisan permukaan kulit meningkat akibat rangsangan," imbuhnya.
Kulit yang menghitam ini bisa kembali normal, namun harus dihilangkan lebih dahulu penyebabnya. dr Darma menyarankan pemberian salep steroid jangka pendek serta vitamin dan pelembab.
Penanganan utama iritasi adalah dengan menghentikan paparan bahan yang menimbulkan iritasi dan mencegah bahan-bahan iritan lain mengenai area yang teriritasi. Untuk diketahui, bahan yang biasanya tidak menimbulkan iritasi juga bisa memperparah iritasi lho. Bahan apa saja itu? Bisa pasta gigi, minyak kayu putih, ataupun minyak gosok lainnya.
Jangan khawatir iritasi bakal menyebar ke area lain. Jika muncul iritasi di tempat lain, maka kemungkinannya telah ada kontak dengan bahan lain yang menyebabkan iritasi.
(vit/vit/fn)