Pelajar Israel kini diwajibkan belajar bahasa Arab

Administrator - Senin, 02 November 2015 - 12:04:48 wib
Pelajar Israel kini diwajibkan belajar bahasa Arab
Sekolah di Israel. ©2015 Merdeka.com

JAKARTA (RRN) - Parlemen Israel (Knesset) kemarin (28/10) meloloskan undang-undang mewajibkan setiap pelajar mulai usia 6 tahun wajib memperoleh pelajaran Bahasa Arab. Kebijakan ini diharapkan bisa mengurangi ketegangan pemukim Yahudi dengan penduduk keturunan Arab yang terus terjadi, bahkan bertambah parah 3 bulan terakhir.

Beleid ini akan dikaji ulang oleh pemerintah Zionis, untuk kemudian kembali disahkan parlemen, seperti dilaporkan Stasiun Televisi Al Arabiya.

Selama ini, Bahasa Arab sudah diakui sebagai bahasa nasional Israel, bersama dengan Bahasa Hebrew. Namun di kebanyakan sekolah, hanya diwajibkan pelajaran Bahasa Yahudi itu, bersama Bahasa Inggris.

Anggota parlemen dari Partai Likud, Oren Hazan, meyakini pengajaran bahasa akan bisa menjembatani perbedaan para penduduk di wilayah penjajahan. Dia salah satu pengusung UU ini di Knesset.

"Kami tidak bisa mencapai perdamaian tanpa memahami bahasa satu sama lain," ujarnya.

Warga Arab-Israel adalah keturunan Palestina yang tidak terusir ketika Zionis menjajah wilayah tersebut mulai 1948. Jumlah mereka mencapai 18 persen populasi Israel, mayoritas beragama Islam.

Komunitas Pendidik Israel menyambut baik beleid tersebut. Shuli Dichter, pakar pendidikan senior, mengatakan selama ini ketegangan antara penduduk Yahudi dan Arab terjadi seringkali akibat faktor komunikasi.

"Tetap saja pengajaran bahasa hanyalah langkah awal. Kemampuan memahami budaya satu sama lain harus diupayakan untuk mencapai perdamaian hakiki," kata Dichter.

Sebulan terakhir, kekerasan di Yerusalem Timur meningkat drastis, terutama karena Polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa. Pemuda Palestina menusuk sembila warga Israel hingga tewas. Sebaliknya, merespon serangan ini, lebih dari 60 warga keturunan Arab ditembak mati oleh aparat keamanan Zionis.

Hazan mengatakan tanpa upaya untuk berdamai melalui kebudayaan, kekerasan akan terus berlanjut. "Dalam kondisi seperti sekarang, intifada akan benar-benar terjadi di tanah Israel." (mdc)