BANGKINANG (RRN) - Pemerintah pusat dihimbau untuk cepat tanggap mengatasi kabut asap Riau khususnya di wilayah Kabupaten Kampar. Sekitar 98 ribu siswa di bawah naungan Kementrian Agama Kabupaten Kampar terpaksa diundur mengikuti ujian tengah semester.
Plh. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kampar yang juga Kasi pendidikan Diniyah dan Pontren, Muhammad Ali, S.Ag. M.Sy kepada wartawan, Jumat (2/10/2015) di Bangkinang mengatakan, bahwa kabut asap sudah sangat merugikan masyarakat.
"Kabut asap tidak hanya merusak ekonomi masyarakat, tetapi kabut asap sudah mengancam pendidikan," ungkap Ali.
Lebih lanjut Muhammad Ali menjelaskan, bahwa sekitar 98.306 siswa yang terdiri dari siswa madrasyah sebanyak 19.745 orang, siswa Pondok Pesantren sebanyak 10.303 orang, siswa PPTA sebanyak 40.365 siswa dan siswa TPQ sebanyak 27.893 orang saat ini tidak dapat mengikuti proses belajar secara optimal.
"Meskipun tidak ada kebijakan Kemenag Kampar untuk meliburkan sekolah, namun jika ada sekolah yang meliburkan siswanya akibat kabut asap, maka kebijakan sekolah tersebut sangat kita maklumi," ungkap Ali.
Melalui media, Ali menghimbau agar pemerintah pusat bisa lebih serius dan fokus untuk menyelesaikan persoalan kabut asap ini. "Kondisi kabut asap memaksa sekolah untuk mengundurkan pelaksanaan ujian tengah semester yang seharusnya sudah dilaksanakan pada 28 September kemare, ungkap Ali. (rr/hrc)