PEKANBARU (RRN) - Seorang guru honorer disalahsatu SMA Negeri di Rambah Samo, Kabupaten Rohul, Riau, terpaksa mendapat perawatan di RSUD Pasirpangaraian, Rabu (16/9/2015). Dia mengalami luka tembak di betis, diduga akibat melawan anggota polisi serta menyerang warga.
Informasi yang dirangkum awak media dari Kepolisian Resor (Polres) Rohul, guru honorer itu berinisial F. Dia ditembak petugas tepat di bagian betis, Rabu (16/9/2015) dinihari tadi, sekitar pukul 02.30 WIB. Subuh itu F sedang berjalan sendiri di Jalan Panglima Sulung, Dusun Wonosari Timur, Desa Koto Tinggi, tepatnya dekat kantor DPRD Rohul.
Lantaran mencurigakan, sejumlah warga yang kebetulan sedang duduk di sana lalu memanggilnya. Namun F malah kabur, sehingga warga pun mengejar dan meneriaki maling. "Menurut info yang kita himpun, dia melarikan diri kesebuah gang. Warga sekitar sempat mengepung dan menghubungi petugas di Polsek Rambah," ujar Kapolres Rohul, AKBP Pitoyo Agung, Rabu (16/9/2015) malam.
Dalam kondisi terkepung, F keluar dan berusaha meloloskan diri. Menurut Kapolres, saat itu dia juga menyerang beberapa orang warga dan polisi dengan membabi-buta, sehingga petugas melepaskan tembakan peringatan ke udara. "Bukannya menyerah dia malah menyerang polisi, sehingga dilumpuhkan dengan tembakan terukur di betis," katanya.
Setelahnya, F dibawa ke RSUD Pasirpengaraian untuk diberikan perawatan medis. "Sampai sekarang F belum bisa dimintai keterangan karena kondisi mentalnya belum stabil dan meracau. Jadi belum dapat dipastikan penyebab ia kabur dan bersembunyi, bahkan berusaha melukai warga dan petugas," terang Kapolres saat dihubungi GoRiau.com.
Petugas yang melakukan penyelidikan menemukan kartu tanda pengenal dan uang Rp7,5 juta di sakunya. Diketahui kalau F merupakan seorang guru honorer disalahsatu SMA Negeri di Rambah Samo, Rohul. "Belum bisa dipastikan apakah dia kabur karena terlibat kejahatan atau seperti apa, yang jelas itu keterangan dari lima orang saksi yang kita periksa," tegasnya.
"Kita juga sudah melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara, serta mengecek urine yang bersangkutan. Apakah dugaannya subuh itu ia di bawah pengaruh narkoba atau bagaimana. Saya pastikan kalau anggota di lapangan bertindak menanggapi laporan warga dan sudah sesuai prosedur," tukasnya. (had/fn)