Pengadaan Minyak Sonangol Harus Diusut

Administrator - Ahad, 07 Juni 2015 - 01:54:21 wib
Pengadaan Minyak Sonangol Harus Diusut
Gedung Pertamina Persero. (int)
PEKANBARU (RR) - PT Pertamina (Persero) disinyalir me­ngalami kerugian ketika harus mengolah minyak mentah yang diimpor dari Sonangol, perusahaan BUMN migas negara Angola. Pasalnya, Pertamina harus mengeluarkan tambahan biaya melihat minyak tersebut tidak bisa diolah di Kilang Balongan.
 
Hal itu diungkapkan Pengamat Energi Nasional, Yusri Usman, dalam keterangannya kepada awak media Jumat (5/6/2015). “Pertamina harus memindahkan pengolahan minyak Sonangol dari Kilang Balongan di Indramayu ke Kilang Cilacap. Adanya cost transportasi tambahan, ini berarti Pertamina rugi dalam mengolah minyak Sonangol,” cetusnya.
 
Yusri menceritakan, minyak Sonangol tidak bisa dikeluarkan dari tangker ke Kilang Balongan karena kondisinya beku. “Sehingga harus dipindah ke Kilang Cilacap yang memiliki fasilitas lebih baik. Itu jelas butuh biaya tambahan,” katanya.
 
Menurut Yusri, minyak dari Sonangol tersebut merupakan pengadaan hasil transaksi antara Sonangol EP dengan Pertamina melalui Petral Energy Service (PES) sesuai penunjukan berdasarkan perintah direksi  Pertamina untuk menindaklanjuti kerjasama G to G menjadi B to B pada akhir  Oktober 2014. Awalnya, pemerintah dijanjikan ada diskon 15 persen untuk 100.000 bbls per hari sehingga mendorong penghematan Rp15 triliun per tahun.
 
“Ternyata itu angin surga saja karena faktanya malah lebih mahal dari harga di pasaran.  Malah, berdasarkan info, kualitasnya juga jelek,” sergahnya.
Berdasarkan dugaan tersebut, Yusri meminta penegak hukum mengusut pengadaan minyak dari Sonangol itu karena tidak adanya kajian terlebih dahulu terhadap samplingnya. (rr/mrn/hrc)