BJ Habibie Dirawat di Rumah Sakit, Pemberian UNS Award Diwakilkan Ilham Habibie

Administrator - Senin, 11 Maret 2019 - 14:38:02 wib
BJ Habibie Dirawat di Rumah Sakit, Pemberian UNS Award Diwakilkan Ilham Habibie
Ilham Habibie. Merdeka.com pic

RadarRiaunetc.com: Presiden ke-3 RI Prof Dr Bacharuddin Jusuf Habibie menerima anugerah UNS (Universitas Sebelas Maret) Award 'Parasamsya Anugraha Dharma Widyatama Makayasa'. Penganugerahan dilakukan pada Sidang Senat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-43 di Auditorium GPH Haryo Mataram, SH, UNS Solo, Senin (11/3).

Namun karena BJ Habibie berhalangan hadir, penghargaan yang diserahkan oleh Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi Ms tersebut diterima putranya, Dr Ing Ilham Akbar Habibie MBA.

Ravik Karsidi mengatakan UNS Award sebenarnya akan diserahkan kepada BJ Habibie pada dies tahun lalu. Namun berhalangan hadir. Ia berjanji tetap akan memberikan UNS Award kepada BJ Habibie pada kesempatan lain.


"UNS Award ini adalah penghargaan tertinggi kami dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bapak Habibie hari ini masih dalam perawatan di rumah sakit Jerman, sehingga diwakilkan kepada putranya," ujar Ravik saat memberikan sambutan, seperti sitat Merdeka.com, Senin (11/3/2019).

Pemberian UNS Award kepada BJ Habibie, menurut Ravik, sesuai dengan tema dies yang mengangkat Pembangunan SDM Berbasis Inovasi Menuju Otonomi Perguruan Tinggi. Ravik menilai BJ Habibie sebagai putra bangsa Indonesia yang menguasai teknologi dan inovasi sehingga berhasil melahirkan pesawat terbang. Tema dan pemberian UNS Award untuk mendorong civitas akademika lebih inovatif.


Selain BJ Habibie, penghargaan juga diberikan kepada 6 mantan Rektor UNS. dan 11 alumni berprestasi dari masing-masing fakultas. Alumni tersebut dipilih melalui seleksi dan dinilai memiliki prestasi di bidangnya dan layak untuk memperoleh penghargaan.

Dalam Sidang Senat Terbuka hari ini, selain mendengarkan laporan tahunan rektor hadirin juga mendengarkan orasi Ilmiah dengan judul "Membangun Universitas untuk Melahirkan Ilmuwan Berbasis Inovasi dan Standardisasi", yang disampaikan Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) D Ir Bambang Setiadi.


RRN/Merdeka.com