Roszke (RRN) - Kepolisian Hungaria menembakkan gas air mata di tengah kerusuhan para imigran di depan pintu masuk menuju negaranya. Kerusuhan terjadi sesaat setelah polisi berusaha menahan gelombang pengungsi yang datang dari Yunani usai melewati Makedonia dan Serbia.
Diberitakan Reuters, Rabu (26/8), polisi telah menangkap sekitar 400 imigran dan memperingatkan mereka melalui pengeras suara di wilayah perbatasan Roszke. Kerusuhan pun terjadi dan polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengurai kerusuhan tersebut.
Polisi mengungkapkan setidaknya ada 2.533 imigran tiba di Hungaria pada Rabu. Mayoritas mereka berasal dari Suriah, Afghanistan dan Pakistan. Mereka diketahui memasuki Hungaria setelah berhasil menembus Serbia pada Selasa kemarin.
Kebanyakan mereka yang melintas di perbatasan Hungaria berhasil lewat tanpa teridentifikasi. Mereka melewati celah benteng perbatasan yang belum selesai dibangun untuk membendung krisis pengungsi terburuk sejak Perang Dunia II ini.
•
Hungaria merupakan bagian dari negara anggota zona bebas paspor Schengen Eropa. Negara ini sedang berupaya membangun pagar sepanjang 175 kilometer di kawasan selatan yang berbatasan dengan Serbia.
Hungaria juga tengah mempertimbangkan pengerahan tentara untuk mengamankan perbatasan di wilayah selatan dari imigran yang ingin masuk ke negara Uni Eropa.
Juru bicara pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacks mengatakan pekan depan parlemen akan membahas mengenai perlu tidaknya pengerahan tentara militer ini.
"Pemerintah Hungaria dan kementerian keamanan nasional telah membahas bagaimana pengerahan tentara militer untuk membantu melindungi perbatasan Hungaria dan Uni Eropa," ujar Kovacks.
Jumlah pengungsi yang melintas melalui negeri kawasan Balkan semakin tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, sekitar 3.000 pengungsi berhasil masuk ke Makedonia dari Yunani setiap harinya.
Meski sedang dilanda krisis ekonomi parah, Yunani tetap menerima kapal perahu berisi pengungsi yang mayoritas dari Suriah dan membawa mereka ke Athena. Dari sini, mereka umumnya pergi ke arah utara dengan menggunakan bus.
Pada Juli kemarin, sebanyak 5.000 pengungsi berhasil mencapai pantai Yunani.
Sementara itu, Serbia mengaku setidaknya 10.000 pengungsi telah masuk ke negaranya. Mereka tinggal di sana lebih lama karena Hungaria sebentar lagi akan selesai membangun pagar perbatasan.
"Situasi akan semakin memburuk ketika musim dingin datang. Kami bersiap untuk melihat angka yang akan bertambah dua kali lipat nanti," ujar Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic kepada Frankfurter Allgemeine Zeitung. (den/fn)