Jakarta: Simpatisan ISIS berupaya meneror Markas Polsek Kebayoran Lama pagi tadi. Selain memasang bendera ISIS di pagar Polsek, mereka juga meninggalkan pesan dalam selembar karton berwarna kuning.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan, karton itu dimasukkan dalam botol air mineral berukuran satu liter.
Berikut, isi pesan yang ditulis tangan dalam selembar karton:
"Wahai para Anshor Thogut Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatulloh, bertobatlah kalian dari jalan yang menyesatkan itu, berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yang kalian banggakan, yang kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu yang telah menggantikan hukum Allah dengan hukum jahiliyah yang telah kalian buat.
Sadarlah kalian, sesungguhnya kalian berperang di barisan Thogut, dan kami berperang di barisan iman (QS An Nisa:76). Berhentilah kalian menyebut dan memfitnah kami sebagai teroris, bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulama-ulama kami (para muwahidin) yang mempelajari dan mengamalkan tauhid yang dibawa dan diajarkan oleh Rasul kami Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam.
Dan ketahuilah kami akan terus meneror kalian sebagai mana kalian meneror kami (para muwahidin) dan kami akan memburu kalian sebagaimana kalian memburu saudara seiman kami di Poso.
Ketahuilah, perang telah dimulai, akan kami buat Jakarta ini seperti Marawi. Akan kami gulingkan hukum jahiliyah serta berhala Pancasila yang kalian banggakan dan akan kami tinggikan hukum Allah yang Maha adil dan sempurna (QS Al Maidah:50) diatas pedang-pedang kami, Khilafah Islamiyah Ala Minhajin Nubuwah akan segera tegak di Tanah Air ini Insya Allah Biidznillah."
Tampak tercantum lambang mirip bendera ISIS di bagian bawah surat.
Argo mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul pukul 05.30 WIB. Mulanya, anggota yang berjaga mendengar suara motor yang berhenti di depan Markas Polsek Kebayoran Lama. Saat disambangi, si pemilik motor langsung kabur. Polisi kini memburu pelaku.
Mtvn/Fzn