Tolak Negoisasi Blokade, Qatar Kecam Saudi

Administrator - Rabu, 28 Juni 2017 - 17:28:34 wib
Tolak Negoisasi Blokade, Qatar Kecam Saudi
Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani bertemu Menlu AS Rex Tillerson guna mendiskusikan krisis diplomatik negaranya. REUTERS Pic/Yuri Gripas/Cnni

Jakarta: Qatar mengecam penolakan Arab Saudi untuk menegosiasikan tuntutan negara Teluk terhadap Doha guna mengakhiri krisis diplomatik di kawasan.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, yang tengah berada di Washington untuk menemui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson, menyebut penolakan Arab Saudi tidak bisa diterima.

“Ini bertolak belakang dengan prinsip yang mendasari hubungan internasional, karena Anda tidak bisa begitu saja memberikan daftar tuntutan dan kemudian menolak bernegosiasi,” kata Sheikh Al-Thani, dikutip AFP.

Penolakan negosiasi Arab Saudi itu disampaikan perwakilan kerajaan Adel al-Jubeir, yang juga tengah berada di Washington.

“Tuntutan kami pada Qatar tidak bisa dinegoisasikan. Kini semua terserah pada Qatar untuk menghentikan dukungan mereka terhadap ekstremisme dan terorisme,” kata Jubeir melalui Twitter.

Tuntutan yang diminta oleh Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain itu merupakan babak baru dalam krisis diplomatik di kawasan yang dimulai sejak 5 Juni lalu, ketika negara-negara Teluk mendadak memutuskan hubungan diiplomatik dengan Qatar dan menutup akses darat, laut dan udara ke Doha.

Pemutusan hubungan itu didasari dengan tudingan bahwa Qatar mendukung ekstremisme dan terorisme, yang dibantah keras oleh Doha.

Pekan lalu, Riyadh merilis 13 tuntutan bagi Qatar, termasuk mengakhiri dukungan Qatar terhadap Ikhwanul Muslimin, penutupan Al-Jazeera, menjauhi Iran dan menutup basis militer Turki di Doha.

Uni Emirat Arab menegaskan bahwa Qatar harus memenuhi tuntutan tersebut atau bersiap “cerai” sepenuhnya dari Teluk.

Sengketa yang terjadi antara negara-negara Teluk itu menjadi pukulan tersendiri bagi Amerika Serikat, yang kini tengah menggalakkan serangan melawan ISIS di Suriah dan Irak.

Tillerson di sisi lain terus mengadakan pembicaraan dengan seluruh pihak yang berseteru juga dengan Kuwait dan PBB yang bertindak sebagai mediator dalam konflik tersebut.

cnni/les