Jakarta: Kelompok radikal ISIS semakin terdesak keberadaannya di Irak dan Suriah. ISIS berpotensi melebarkan sayap ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pengamat terorisme Muradi mengatakan, ISIS berpotensi mudah berkembang di Indonesia. Setidaknya ada tiga faktor kelompok teroris global ini cepat berkembang.
Pertama, sejak kemunculan ISIS yang mengatasnamakan kekhalifahan negara Islam, sudah mendapatkan dukungan publik di Indonesia. Dukungan diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung.
"Soal persepsi publik itu, walaupun kecil keyakinan bahwa mendirikan negara Islam itu keniscayaan," kata Muradi, Kamis 15 Juni 2017.
Kedua, hukum di Indonesia masih lemah dalam upaya memerangi terorisme. Imbasnya, penegak hukum hanya bisa bertindak setelah aksi teror. Untuk pencegahan, dia menilai penegak hukum tidak berbuat banyak.
"Pemerintah bukan lamban tapi lebih soal perangkat undang-undang," kata Muradi.
Ketiga, ada persepsi bahwa kelompok teroris dalam setiap aksinya tidak menjadikan masyarakat sebagai target. Indikasinya, masyarakat tidak merasa terganggu dengan orang-orang yang diduga sebagai gerakan teroris.
"Kalau undang-undang sudah jadi mungkin (masyarakat) akan lebih responsif," kata Muradi.
Trk/Mrvn