RADARRIAUNET.COM - Pasar Limapuluh sudah digunakan sejak April 2016. Ditandai dengan diresmikan oleh Walikota Pekanbaru Firdaus MT, meski sudah cukup lama beroperasi aset pasar tersebut belum diserahterimakan kepada Dinas Pasar Pekanbaru.
Padahal, Dispas saat ini merupakan instansi yang mengelola Pasar Limapuluh melalui UPTD. Terhitung sampai dengan sekarang pemakaian gedung pasar sudah berjalan sekitar tujuh bulan. Kepala UPTD Pasar Limapuluh, Yusrizal mengakui memang masih sepi pembeli di waktu tertentu. Pengunjung ramai setiap menjelang akhir pekan.
“Senin, Selasa, Rabu pasar sepi, namun kalau Kamis, Jumat, Sabtu dan Ahad, pasar ramai,” ungkap Yusrizal.
Dijelaskamnya, kios Pasar Limapuluh didominasi oleh pedagang kebutuhan pokok grosiran dan eceran. Ada sebanyak 102 kios dan puluhan los. Sayangnya, bangunan yang disebut Pasar Budaya ini masih sepi pengunjung. Sedangkan pedagang sudah menempati semua kios.
Untuk diketahui pembangunan Pasar Limapuluh anggaran berasal dari dana Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI. Termasuk pembangunan Pasar Rumbai. Anggaran dua pasar tersebut senilai Rp10 miliar. Dalam pembangunannya diawasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman mengakui bahwa serah terima belum dilakukan. Namun menurut Irba, serah terima tidak perlu dilakukan kepada Dinas Pasar Pekanbaru, mengingat instansi tersebut bakal segera menjadi satu dengan Disperindag Pekanbaru.
"Kalau serah terima sama Walikota sudah, nanti diserahkan ke Dinas Pasar. Tetapi ini tidak perlu lagi karena sebentar lagi dilebur jadi satu," tukasnya.
Terkait masih sepinya pasar tersebut, dirinya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pasar untuk mencarikan solusi sehingga bisa ramai seperti sebelum dibangun.
drc/radarriaunet.com