PM Perancis Sebut Burkini Simbol Perbudakan Perempuan

Administrator - Selasa, 30 Agustus 2016 - 14:07:45 wib
PM Perancis Sebut Burkini Simbol Perbudakan Perempuan
Menurut Valls, burkini merupakan simbol keagamaan yang seharusnya tidak ada di Perancis. cnn

RADARRIAUNET.COM - Perdana Menteri Perancis Manuel Valls tetap mendukung kebijakan larangan pemakaian burkini di beberapa kota karena menurutnya, pakaian renang tertutup tersebut merupakan simbol perbudakan perempuan.

"Bagi saya, burkini merupakan simbol perbudakan perempuan," ujar Valls dalam wawancara dengan stasiun televisi Perancis, BFM-TV, seperti dikutip awak media.

Burkini sendiri merupakan istilah untuk pakaian renang tertutup yang berasal dari kata "burqa" dan "burkini." Pakaian ini kerap dipakai oleh wanita Muslim ketika berenang.

Pelarangan ini dikaitkan dengan paham sekularisme di Perancis yang melarang pemakaian keagamaan di depan umum. Burkini, dalam hal ini, dinilai menunjukkan keagamaan seseorang.

"Kita harus melawan Islam radikal, melawan simbol keagamaan yang masuk ke tempat-tempat publik," kata Valls.

Perdebatan pelarangan burkini ini kian panas di tengah pergumulan Perancis dalam melawan terorisme yang mengintai negara mereka sejak penyerangan di kantor majalah satire Charlie Hebdo hingga baru-baru ini, penyekapan jemaat dan pembunuhan pendeta di gereja Normandia.

Keamanan dan imigrasi pun menjadi perhatian sentral dari kampanye pemilihan umum presiden Perancis.

Nicolas Sarkozy, mantan presiden Presiden Perancis yang kini kembali maju dalam pemilu 2017 mendatang, pun mengatakan bahwa ia akan melarang pemakaian burkini di seluruh negaranya jika nanti terpilih sebagai presiden.

"Burkini merupakan sikap politik, sikap militan, sebuah provokasi. Perempuan yang memakainya menantang Republik," ucap Sarkozy.

Kontroversi burkini ini pun menyebar hingga berbagai pelosok dunia. Penulis buku asal Inggris, J.K. Rowling, berkicau melalui akun Twitter pribadinya, "Jadi Sarkozy menyebut burkini adalah 'provokasi.' Tak peduli perempuan menutup atau tidak menutup badannya, sepertinya kita akan selalu 'mencari hal itu.'"

Dalam kunjungannya ke Paris pada Kamis (25/8), Wali Kota London yang beragama Islam, Sadiq Khan, mengecam pelarangan burkini tersebut. Menurutnya, tak ada yang boleh mengatur seperti apa perempuan berpakaian.

"Saya pikir itu tidak benar. Salah satu kebahagiaan di London adalah kami bukan hanya menoleransi perbedaan, tapi kami juga menghargainya, memeluknya," katanya.


cnn/fn/radarriaunet.com