Thailand Ungkap Identitas Tersangka Rangkaian Ledakan

Administrator - Sabtu, 20 Agustus 2016 - 11:15:35 wib
Thailand Ungkap Identitas Tersangka Rangkaian Ledakan
Hanya beberapa jam setelah serangan terjadi, polisi dan pemerintah Thailand mengumumkan bahwa mereka mengesampingkan dugaan serangan ini dilakukan oleh kelompok militan asing. cnn

RADARRIAUNET.COM - Polisi Thailand mengungkapkan identitas tersangka pengeboman pekan lalu, yakni Ahama Lengha. Sang tersangka merupakan pria Thailand yang diduga bertanggung jawab atas rangkaian ledakan di negara itu yang menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya.

Wakil juru bicara kepolisian nasional Kissana Phatanacharoen pada Jumat (19/8) memaparkan bahwa Ahama berasal dari provinsi Narathiwat, dekat perbatasan Thailand dengan Malaysia.

Pengadilan militer Thailand juga sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Selasa (16/8) lalu untuk tersangka yang belum diungkap identitasnya atas tuduhan percobaan pengeboman di sebuah pantai di salah satu pulau destinasi wisata, Phuket.

Kissana menyatakan bahwa polisi kini masih memburu Ahama dan mencari tahu apakah sang tersangka masih berada di dalam negeri atau sudah melarikan diri ke negara lain.

"Kami hanya mengeluarkan satu perintah penangkapan sehubungan dengan serangan bom, dan itu adalah untuk Ahama. Ini karena sangat jelas bahwa ia terkait dengan apa yang terjadi," kata Kissana, dikutip dari media internasional.

Kissana juga menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Malaysia untuk melacak sejumlah tersangka lainnya.

"Kami telah menerima beberapa informasi bermanfaat dari Malaysia dan akan melanjutkan kasus ini," katanya.

Hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas rangkaian pengeboman yang terjadi di sejumlah daerah dan hanya berselang beberapa hari setelah referendum amandemen konstitusi digelar.

Hanya beberapa jam setelah serangan terjadi, polisi dan pemerintah Thailand mengumumkan bahwa mereka mengesampingkan dugaan serangan ini dilakukan oleh kelompok militan asing, dan bersikeras bahwa para pelaku merupakan militan dalam negeri.

Kepala Polisi Thailand Jakthip Chaijinda menyatakan rangkaian serangan itu bisa dikaitkan dengan referendum yang baru saja digelar, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Hasil referendum menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat Thailand menerima RUU yang didukung oleh militer.

Kecurigaan tertuju pada sejumlah kelompok politik oposisi dalam negeri, termasuk pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra, yang digulinggkan pada 2006 lalu atas tuduhan korupsi.

Selama lebih dari satu dekade, rakyat Thailand terbagi antara pendukung kebijakan populis yang diusung Thaksin dan royalis serta pendukung junta militer. Setelah Thaksin digulingkan, saudari Thaksin, Yingluck kemudian menjabat sebagai perdana menteri setelah memenangi pemilu tahun 2011, namun kemudian digulingkan dalam kudeta pada 2014 pimpinan Jenderal Prayuth Chan-ocha yang kini menjabat sebagai perdana menteri.

Meski pendukung Thaksin tidak serta-merta disebutkan terkait dengan pengeboman, namun pekan lalu polisi menyatakan bahwa serangan itu dilakukan secara bersamaan oleh satu kelompok atas perintah satu orang, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pengacara Thaksin berencana untuk mengajukan tuntutan kepada pihak yang menuding mereka berada di balik rangkaian serangan itu.

Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wongsuwan mengatakan pada hari Senin (15/8) serangan itu "dipastikan bukan merupakan perpanjangan" dari pemberontakan di sejumlah provinsi di wilayah selatan yang berbatasan dengan Malaysia.

Namun, beberapa pakar keamanan mencatat bahwa sejumlah kelompok pemberontak di wilayah selatan memiliki rekam jejak serangan serupa.

Rangkaian insiden ini bermula pada Kamis tengah malam, ketika dua bom meledak di kawasan wisata di Hua Hin, merenggut satu nyawa dan melukai 21 orang lainnya. Di hari yang sama, meledak pula satu bom di Provinsi Trang dan menelan satu korban nyawa serta melukai tujuh orang lainnya.

Sehari kemudian, Jumat (12/8) pagi, serangkaian bom kembali meledak di beberapa titik, yaitu Hua Hin, Surat Thani, Phuket, Phangnga, Trang, Krabi, Chumphon, dan Nakhon Si Thammarat.


cnn/radarriaunet.com