RADARRIAUNET.COM - Iran menghukum mati ahli nuklirnya dengan tuduhan sebagai mata-mata Amerika Serikat. Shahram Amiri ditangkap pada 2010 saat kembali dari Amerika Serikat dan pengadilan memvonis dia bersalah melakukan tindakan mata-mata untuk AS.
“Melalui koneksinya dengan AS, Amiri memberikan informasi penting tentang negara ini kepada musuh,” tutur juru bicara kehakiman Gholamhossein Mohseni Ejei, seperti dilansir media internasional, Minggu (7/8).
Mohseni mengatakan, pengadilan memutuskan Amiri bersalah dan Mahkamah Agung kemudian menguatkan putusan itu.
Amiri adalah peneliti yang bekerja untuk Organisasi Energi Atom Iran. Dia hilang saat menjalani ibadah haji di Arab Saudi pada 2009 dan kemudian muncul di Amerika Serikat.
Pada 2010 dia pulang ke Iran dan disambut bak pahlawan. Tapi tak lama kemudian dia ditangkap.
Seorang pejabat AS pernah membocorkan bahwa Amiri telah memberikan informasi penting kepada AS. Iran sendiri menuduh CIA menculik Amiri.
Tapi ini dibantah oleh pejabat AS. Menurut mereka, Amiri bebas keluar masuk AS. Amiri terpaksa pulang ke Iran karena ada tekanan terhadap keluarganya.
Amiri sendiri membantah ada tekanan pada keluarganya. Dalam sebuah tayangan video yang dilansir TV pemerintah Iran, Amiri mengatakan dia pulang karena melarikan diri dari agen AS.
Selama ini AS dan sekutunya menuding program nuklir Iran untuk kebutuhan senjata sehingga menjatuhkan sanksi ekonomi. Iran sendiri mengatakan program nuklirnya untuk keperluan damai.
cnn/radarriaunet.com