RADARRIAUNET.COM: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menugaskan 39 dokter spesialis untuk melakukan observasi terhadap 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari kapal pesiar World Dream untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Ratusan WNI itu akan menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Dilansir CNN Indonesia, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana mengatakan rencana observasi terhadap 188 WNI ini akan dimulai Jumat (28/2) atau ketika mereka tiba, usai dievakuasi menggunakan KRI Soeharso.
"Kemenkes menurunkan total 39 orang dari berbagai multidisiplin (dokter spesialis)," kata Budi usai menghadiri upacara gelar pasukan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2).
Dokter-dokter itu terdiri dari dokter spesialis paru-paru, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis jiwa, dokter spesialis jantung, dokter psikologi, sanetarian, hingga ahli kesehatan lingkungan.
Budi menjelaskan para WNI ini akan menjalani observasi intensif yang sedikit berbeda dengan observasi untuk WNI dari Wuhan di Natuna. "Pemeriksaan yang standar Natuna tetap dilakukan, cuma yang kali ini agak sedikit lebih banyak," kata Budi.
Bahkan, kata dia, proses pemeriksaan kesehatan juga dilakukan sejak para WNI ini ditransfer dari Kapal World Dream ke KRI Soeharso. "Walaupun sehat, tetap kita lakukan observasi karena itu untuk meyakinkan warga bahwa mereka ini benar-benar sehat," kata dia.
Budi menjelaskan lebih jauh, 188 WNI akan menjalani tes SWAB di atas Kapal KRI Suharso selama perjalanan menuju Pulau Sebaru.
Tes SWAB umum dilakukan untuk menguji usap nasofaring. Tes dilakukan dengan mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan seseorang. Tes ini juga bisa dilakukan dengan mengambil dahak untuk kemudian diperiksa di dalam laboratorium.
"Kami akan lakukan pemeriksaan ulang. Laboratorium dan SWAB, itu kita lakukan di kapal, kemudian nanti turun ke Sebaru untuk observasi," kata Budi.
RR/cnni/zet