RADARRIAUNET.COM - Satu-satunya kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan bahwa jika ia memenangkan perebutan kursi Gedung Putih melalui pemilu November mendatang, ia akan mempertimbangkan menarik pasukan NATO dan memerintahkan mereka turut berperang melawan militan ISIS.
Dalam wawancara terbarunya dengan ABC News pada Kamis (30/6), Trump melontarkan pernyataan tersebut setelah beberapa bulan terakhir mempertanyakan soal dana yang disetorkan AS ke aliansi NATO.
Menurut Trump, dana tersebut harus diperhitungkan ulang dengan mempertimbangkan berbagai ancaman keamanan AS saat ini. Pasalnya, menurut Trump, berbagai misi yang dijalankan NATO sudah usang dan tidak sesuai dengan ancaman keamanan saat ini.
"Saya suka ide untuk menggunakan NATO dan juga negara tetangga yang tidak bergabung dengan NATO dan mengeluarkan mereka (pasukan). Kita harus menarik mereka keluar," kata Trump, dikutip dari Reuters.
Di bawah kebijakan Presiden Barack Obama, serangan Amerika Serikat terhadap militan ISIS di Suriah dan Irak sangat bergantung kepada koalisi serangan udara. Partai Republik mengkritik kebijakan ini dan menilainya tidak cukup untuk menghentikan pergerakan militan.
Trump menyatakan ide menggunakan pasukan dari aliansi yang terbentuk sejak era Perang Dingin ini akan membantu meringankan beban pasukan Amerika dalam upaya mereka memberantas ISIS.
"Saya tidak ingin terlalu banyak pasukan kita terlibat. Saya ingin NATO terlibat," kata Trump.
"Kita sudah menghabiskan sejumlah besar uang kepada NATO. Kita mengurusi sejumlah negara, yang terus terang, seharusnya mengurus diri mereka sendiri dalam hal ekonomi," ujar Trump.
cnn/radarriaunet.com