Mengenal Sistem UN Baru: CBT

Administrator - Selasa, 28 Juni 2016 - 18:42:06 wib
Mengenal Sistem UN Baru: CBT
Ujian Nasional. Cnn
RADARRIAUNET.COM - Ada yang berbeda dengan pelaksaanaan Ujian Nasional (UN) dari tahun ke tahun. Pemerintah selalu berkontribusi agar membuat pelaksaanaan ujian ini menjadi lebih baik.
 
Dua diantaranya adalah UN yang awalnya hanya satu paket, kini menjadi berbagai macam paket dengan kode-kode rumit. Lalu, mulai dari tahun 2015, beberapa sekolah di Indonesia mulai melakssanakan UN berbasis Computer Based Test (CBT).
 
Apa itu CBT? Dan apa bedanya dengan Paper Based Test (PBT)?
 
CBT adalah ujian yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes ini sama dengan tes tertulis biasanya yaitu menggunakan satu perangakat tes untuk beberapa peserta dengan panjang waktu tes yang sama.
 
Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian (delivery) butir soal yang tidak lagi meggunakan kertas (paper). Baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban soalnya. Sistem skoring atau koreksi langsung dilakukan oleh komputer.
 
Biasanya peserta bisa mengerjakan dan melihat butir soal dari nomor pertama sampai dengan terakhir. Singkat kata sistem CBT ini ujiannya menggunakan komputer yang sudah dilengkapi dengan software ujian Sbmptn dan tidak menggunakan kertas lagi.
 
Sedangkan PBT masih menggunakan sistem yang lama, dimana ujian SBMPTN yang diselenggarakan secara tertulis dan menggunakan kertas. Semua soal disajikan di dalam kertas dan menjawab soal juga megguanakan kertas.
 
Jadi perbedaan mendasarnya hanya pada alat yang digunakan saja, kalau CBT menggunakan Komputer sedangkan PBT menggunakan Kertas.
 
Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UN CBT dengan mengikutsertakan sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 378 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Tahun 2016 ini rencananya akan dilaksanakan di 4441 sekolah yang terdiri dari 1022 SMP/MTs, 1314 SMA/MA.
 
Mekanisme penyelenggaraan UN sendiri akan menggunakan metode semi-online dimana soal akan dikirim dari server pusat.secara online ke server lokal di sekolah sekolah. Lalu nanti para siswa akan mengerjakan soal tersebut dengan cara offline.
 
Ketika sudah selesai, nantinya server sekolah akan mengirim soal-soal yang sudah terisi tersebut kembali ke server pusat untuk segera diperiksa.
 
Meskipun masih banyak masalah dalam penyelenggaraan UN ini seperti, listrik yang tiba-tiba padam, server yang tiba tiba down, soal yang tidak bisa terisi dan lain sebagainya. Pemerintah masih terus mengevaluasi agar penyelenggaraan UN dari tahun ke tahun semakin baik.
 
cnn/alex harefa