Tewas Bersimbah Darah, Belati Tertancap di Leher Ayu

Administrator - Rabu, 12 Agustus 2015 - 22:36:43 wib
Tewas Bersimbah Darah, Belati Tertancap di Leher Ayu
Ilustrasi Pembunuhan (tpc)

SIAK (RR) - Belum usai cerita John Hendri yang tewas di tokonya di Kecamatan Lubuk pada pertengahan Juli lalu, kini terjadi kasus pembunuhan sadis di Perawang, Kecamatan Tualang. Ayumi Ningsih, seorang ibu rumah tangga, yang bermukim di RT1 RW1 Kelurahan Perawang, ditemukan tak bernyawa, Senin (10/8/2015) tengah malam.

Informasi yang diterima awak media, pembunuhan terhadap Ayu terbilang lebih sadis. Tubuh Ayu yang sudah kaku ditemukan anak kandungnya, Samuel Sinaga. Samuel melihat ibunya tergeletak di depan televisi ruang tamu bersimbah darah, sekitar pukul 00.00 Wib, Senin kemarin.

Darah segar masih mengalir dari leher sebelah kiri Ayu. Sebilah pisau belati tertancap di leher sang ibu. Kondisi itu membuat Samuel menggigil menyaksikan ibunya meninggal secara tak wajar, tanpa diketahui siapa pelaku kejahatan yang brutal itu.

Kasus itu disebut-sebut warga sebagai aksi kawanan rampok yang menargetkan warga Perawang. Dugaan itu juga disampaikan pihak kepolisian. Sebab, selain mirip dengan kasus John Hendri di Lubuk Dalam, juga mempunyai indikasi lain.

Seperti, lemari pakaian dan tempat penyimpanan uang milik Ayu, ditemukan dalam kondisi acak dan tas penyimpan uang sudah kosong melompong. "Tak habis pikir di Siak ini banyak pembunuhan. Baru bulan lalu di Lubuk Dalam, kini kejadian hampir mirip ada di kampung kami," sebut Ricky, warga Perawang.

Menurut dia, keluarganya sekarang dalam kondisi was-was dan penuh khawatir. Pembunuh John Hendri danAyumi belum diketahui jejaknya sama polisi. Sehingga ancaman serupa bisa saja terjadi pada keluarga atau sanak familinya.

"Istri saya ketakutan dengan kasus-kasus begini. Warga sekarang sudah tak aman lagi. Kalau pembunuh itu takut dengan polisi, maka setelah kejadian John Hendri, tak mungkin ada kejadian di Perawang. Kan jarak?dekat, masih dalam Kabupaten Siak," kata dia.


Kasat Reskrim Polres Siak AKP Hary Budianto membenarkan kejadian tersebut. Saat dihubungi kemarin siang, pihaknya sedang berada di TKP untuk melakukan identifikasi.

Dia hanya meminta warga ikut mendoakan upaya kepolisian untuk menemukan pelaku. "Mohon didoakan ya, saya belum pulang. Masih di Perawang," ujarnya.

Sedangkan Kapolsek Tualang, Kompol Achmad Gusti Hartono mengatakan, dugaan pihaknya memang kasus perampokan disertai pembunuhan. Sebab, saat kejadian lemari pakaian milik korban dalam kondisi usai diacak.

Sedangkan tas penyimpanan uang milik korban dalam keadaan kosong. Hal itu memperkuat bahwa pelaku tidak hanya menghabisi nyawa Ayu, melainkan membawa kabur barang-barang berharga milik Ayu.

Tim identifikasi dan jajaran Polsek Tualang sejak pagi sebenarnya sudah bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki kasus tersebut. Jenazah korban, dinihari itu juga langsung dibawa ke Puskesmas Tualang untuk dilakukan visum.

Anak korban, Samuel Sinaga membuat laporan polisi sesuai nomor LP :No 330-B/VIII/2015 Sek Tualang, tanggal 11 Agustus 2015 tentang Curas dan disertai dengan pembunuhan.

"Dua orang saksi sudah kita minta keterangannya. Pisau yang menancap di leher kiri korban sudah diamankan, sebagai barang bukti," ujarnya. (tpc/rr)