Jakarta (RRN) - Kepolisian Belgia menangkap seorang pria yang diduga terkait kasus pengeboman di Brussels Maret lalu. Pria ini diduga kuat adalah "lelaki bertopi" yang tertangkap kamera berjalan bersama dua pelaku bom bunuh diri di bandara Zaventem.
Dikutip Reuters, pria bernama Mohamed Abrini ini ditangkap pada Jumat (8/4) di Molenbeek, Brussels, dan dikenal polisi karena sering melakukan kejahatan-kejahatan kecil. Penyidik masih menyelidiki apakah pria 31 tahun ini adalah "lelaki bertopi" pada pengeboman yang menewaskan 32 orang akhir bulan lalu.
Penangkapan ini terjadi selang sehari setelah polisi mengeluarkan gambar terduga pelaku yang terlihat di bandara dan kabur setelah ledakan terjadi.
Sebuah bom yang tidak meledak ditemukan di bandara tersebut, diduga diletakkan oleh pria ini. Sementara dua pelaku bom bunuh diri lainnya, Brahim El Bakraoui dan Najim Laachraoui, meledakkan diri dengan koper yang mereka bawa.
Media setempat memberitakan, Abrini sempat menghabiskan musim panas di Suriah tahun lalu lalu.
Dia masuk dalam daftar buronan di Eropa sejak Desember 2015 setelah tertangkap kamera berkendara bersama dengan Salah Abdeslam, pelaku penyerangan di Paris November tahun lalu yang menewaskan 137 orang.
Abrini yang memiliki nama alias "Brioche" karena bekerja di toko roti adalah pelanggan tetap di bar yang dikelola Abdeslam. Bar itu ditutup polisi September tahun lalu setelah muncul keluhan soal perdagangan narkoba.
Selain Abrini, polisi juga menangkap seorang pria bernama Osama Krayem. Penyidik mengatakan, Krayem ditahan bersama seorang pria lainnya, yang pernah ditangkap polisi Jerman pada Oktober tahun lalu karena menggunakan paspor palsu.
Krayem diduga adalah pria yang tertangkap kamera berjalan bersama pengebom bunuh diri di stasiun kereta Brussels pada 22 Maret lalu. Dia juga diketahui membeli koper yang digunakan untuk penyerangan di hari itu.
Walau penangkapan ini dianggap sebuah kesuksesan, namun Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengatakan perjalanan Belgia dalam membendung terorisme masih belum rampung.
Negara itu masih menghadapi ancaman dari ratusan pemuda yang pernah bergabung dengan kelompok militan di Suriah. Dengan populasi 11 juta orang, warga Belgia adalah yang paling banyak bergabung dengan militan dibanding negara lain di Eropa.
cnn/ rrn