Dugaan Pesawat Rusia Jatuh karena Bom Menguat

Administrator - Selasa, 10 November 2015 - 12:04:20 wib
Dugaan Pesawat Rusia Jatuh karena Bom Menguat
FOTO: cnnindonesia

JAKARTA (RRN) - Penyelidik Eropa yang menganalisis rekaman penerbangan pesawat Metrojet bernomor penerbangan 9268 yang jatuh di Mesir menduga pesawat tersebut tidak jatuh karena kecelakaan. Perekam suara kokpit menunjukkan ada ledakan dan perekam data penerbangan mengkonfirmasi bahwa ledakan itu bukan karena kecelakaan.

Seperti dilansir France 2, kantor berita yang berafiliasi dengan CNN, tak ada tanda-tanda kerusakan mekanis selama penerbangan. Segalanya baik-baik saja selama 24 menit pertama penerbangan tersebut.

Kemudian, beberapa detik setelah itu, tiba-tiba segalanya hilang dan tak ada lagi pembicaraan di kokpit. Mengutip penyelidik, France 2 menyatakan ada bom dalam penerbangan tersebut.

Analis penerbangan CNN, Richard Quest, mengatakan data di kotak hitam akan berbeda antara jatuh karena bencana dan karena ledakan. Dia bilang, kuncinya adalah apa yang terjadi sebelum data tiba-tiba berhenti.

Jika itu karena ledakan, dengan analisis detik per detik dan milidetik per milidetik, dia meyakini akan ada deskripsinya. Perekam data akan rusak sebelum tenaga listriknya benar-benar hilang.

Namun jika pesawat pecah karena masalah struktural, dia meyakini akan ada suara berisik yang lebih banyak dan lebih lama.
•    
Pejabat Mesir sendiri akan segera memberikan pernyataan perihal hasil investigasi atas kecelakaan tersebut pada Sabtu (7/11) sore waktu setempat.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri setuju untuk menghentikan penerbangan ke Mesir sampai penyebab kecelakaan dipastikan. “Putin telah menerima rekomendasi Komite Antiteroris Nasional untuk menghentikan penerbangan udara dengan Mesir,” begitu pernyataan resmi Kremlin.

Presiden Putin disebut juga memerintahkan membantu warga negara Rusia yang ingin kembali dari Mesir.

Kantor kepresidenan Mesir sendiri menyatakan bahwa Mesir dan Rusia sebetulnya bersepakat untuk memperkuat kerjasama kedua negara. “Disepakati bahwa penerbangan Rusia ke Mesir akan diteruskan lagi dalam waktu sesegera mungkin,” begitu pernyataan resmi kantor kepresidenan Mesir.

Sejumlah pihak menduga, bom telah diselundupkan ke dalam penerbangan di resor Sharm el-Sheikh, tempat pesawat itu tinggal landas. Teori tentang bom ini muncul pada Rabu lalu, setelah Inggris menghentikan penerbangan dari Sharm el-Sheikh ke Inggris karena alasan keamanan.

Teori ini makin dipanaskan oleh pernyataan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Intelijen Inggris sendiri menduga teori bom itu benar adanya. Informasi itu didapatkan dari penyadapan pembicaraan antara kaum militan di Semenanjung Sinai. (ded/ded/fn)