JAKARTA (RRN) - Sejumlah bakal calon presiden pada pemilu Amerika Serikat 2016 beramai-ramai melontarkan ucapan duka cita atas penembakan di kampus Oregon yang menewaskan 10 orang pada Kamis (1/10).
Presiden AS Barack Obama sendiri mengecam aksi penembakan ini sembari menegaskan bahwa insiden ini harus jadi pemicu diterapkannya pengendalian kepemilikan senjata api di AS.
Dilaporkan awak media , komentar serupa juga dilontarkan bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang menyerukan "pengetatan peraturan pengendalian senjata" dalam kampanyenya di Boston.
"Menurut saya sangat tidak masuk akal bahwa pembunuhan massal terjadi lagi dan lagi dan lagi," kata Clinton.
"Dan seperti yang saya katakan, kita harus memiliki kemauan politik untuk melakukan segala upaya untuk menjaga keamanan. Saya tahu cara pengendalian senjata yang masuk akal, untuk menghindari senjata dimiliki oleh orang yang salah, dan kita dapat menyelamatkan nyawa. Saya berkomitmen untuk mencapai hal ini," ujar Clinton berkampanye.
•
Meski demikian, tak semua politisi AS sependapat bahwa pengetatan kepemilikan senjata merupakan solusi agar insiden ini tak terjadi lagi. Menurut bakal calon presiden dari Partai Republik, Ben Carson, pengendalian kepemilikan senjata bukanlah jawaban atas masalah ini.
"Tentu saja, itu bukan solusinya. Masalahnya adalah mentalitas para pelaku, dan kita harus mencermati mentalitas masing-masing individu untuk menemukan petunjuk agar dapat mengidentifikasi orang-orang yang berpotensi melakukan kekerasan sebelum insiden terjadi," kata Carson.
Bakal calon presiden dari Partai Republik lainnya, Jeb Bush, mengungkapkan rasa belasungkawa di akun Twitter miliknya, menyebut penembakan itu sebagai "tragedi yang tidak masuk akal."
Serupa dengan Bush, bakal calon presiden dari Republik yang terkenal kontroversial, Donald Trump juga melontarkan belasungkawa di Twitter, tetapi tidak memberikan pernyataan langsung terkait insiden ini.
Padahal pada penembakan di kampus Carolina Utara yang menewaskan tiga mahasiswa Muslim pada Februari lalu, Trump berkomentar bahwa penembakan terjadi bukan karena kepemilikan senjata tidak ketat, tetapi karena pelaku memiliki penyakit mental.
Meski para rivalnya menyampaikan belasungkawa dan simpati bagi keluarga korban, senator asal Florida, Marco Rubio memilih untuk sama sekali tidak menyinggung penembakan ini di kampanyenya di Cedar Falls, Iowa.
Juru bicara kampanye Rubio menyatakan mereka sedang mengumpulkan "semua informasi" dan Rubio akan membahasnya pada Jumat (2/10) pagi.
Sementara, mantan gubernur Arkansas yang mencalonkan diri dari Partai Republik, Mike Huckabee mencibir pidato Obama terkait penembakan ini.
Setelah menyatakan berbelasungkawa kepada keluarga korban di aku Twitter miliknya, Huckabee merilis pernyataan resmi yang menuduh Obama membuat "pernyataan politik" atas insiden ini.
Huckabee menilai komentar Obama "prematur dan bodoh."
"Obama tanpa malu-malu mencoba mengeksploitasi tragedi apa pun, namun jelas sekali bahwa pengendalian senjata akan menempatkan warga tanpa perlindungan apa pun," kata Huckabee. (ama/ama/fn)