GM Tak Hadir, Komisi D DPRD Riau Undur Hearing dengan PLN

Administrator - Sabtu, 03 Oktober 2015 - 10:16:57 wib
GM Tak Hadir, Komisi D DPRD Riau Undur Hearing dengan PLN

Rencana hearing Komisi D DpRD Riau dengan PLN Wilayah Riau-Kepri terpaksa diundur. Wakil rakyat enggan rapat dengar pendapat hanya dihadiri utusan yang tidak bisa mengambil kebijakan.

PEKANBARU (RRN) - Disebabkan karena sang General Manager berada di luar Riau, hearing Komisi D DPRD Riau dengan General Manager PLN wilayah Riau-Kepulauan Riau terpaksa diundur.

"Posisi mereka ada yang di Padang dan Medan sedang mengurusi persoalan listrik ini. Mereka tetap bisa hadir, tapi diwakili dan kita tidak mau di wakili," kata Hardiyanto, Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau kepada wartawan, Jum'at (02/10/15).

Menurut politisi Gerindra ini, Komisi D DPRD Riau tidak akan menerima perwakilan PLN dalam hearing. Karena baginya, jika diwakilkan, maka perwakilannya itu dianggap tidak bisa mengambil keputusan. "Tidak bisa mengambil keputusan kalau tidak General Manager langsung. Kalau perwakilan yang hadir, kita hanya mendengarkan saja tidak bisa membahas lebih jauh," ungkap anggota dewan dari Bengkalis ini.

Untuk itu, hearing tersebut terpaksa diundur dan akan dijadwalkan Rabu mendatang. Ia pun berharap, hearing Rabu mendatang, General Manager nya bisa hadir.

Seperti diketahui Sekertaris Komisi D DPRD Provinsi Riau memanggil PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau berkaitan dengan seringnya terjadi pemadaman listrik secara bergilir yang sudah tidak menentu lagi.

"Kejadian ini sudah berulang-ulang kali kejadian, bahkan ini boleh dikatakan seperti asap juga. Dari informasi yang didapat dimedia masa, pemadaman listrik di karena debit air dan yang lainnya, tentu itu sengat klasik,' kata Sekretaris Komisi D DPRD Provinsi Riau, Asri Auzar.

Lebih lanjut dikatakan Asri, bahwasanya suatu perusahaan yang besar dan bergerak dibidang kelistikan tentunya mempunyai program, antisipasi untuk mengatasi hal tersebut. Namun kelihatan tidak ada seperti itu, kebanyakan PLN selelu membuat masyarakt serah dan bertanya-tanya kenapa PLN tersebut mati-mati terus.

"Belum terjadi untuk itu kita akan mempertanyakan kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi, apa antisipasinya kok setiap tahun terjadi pemadaman," tegasnya.

Politikus Partai Demokrat tersebut mengatakan, kinerja dari PLN sendiri belum memuaskan bagi masyarakat, karena ini telah berulang berkali-kali terjadi pemadaman yang dikarenakan kemarau, debit air dan katanya mesin rusak. Itu kan sangat klasik sekali.

"Kenapa bisa terjadi dua kali bahkan tiga lagi sehari mati lampunya, pagi, siang malam. Itu pun tempatnya tertentu pula, kita harus adil, mau rumah pejabat, masyarakat menengah tidak ada mati. Sedangkan yang lainnya tetap mati lampu, nanti kita pertanyakan kepada mereka, karena ini tidak merata kenapa bisa terjadi," terangnya. (rtc)