Pemko Rapat Vinalisasi RAPBD 2016

Administrator - Selasa, 29 September 2015 - 12:39:23 wib
Pemko Rapat Vinalisasi RAPBD 2016

PEKANBARU (RRN) - Pemerintah Kota Pekanbaru mulai membahas rapat vinalisasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016, agar segera diajukan ke dewanuntuk dibahas. Kemudian selanjutnya diharapkan bisa  ditandatangani KUA-PPAS nya oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sekdako Pekanbaru, Syukri Harto usai mempimpin rapat, Senin (28/9) ruang rapat Walikota mengakui, bahwa pihaknya hampir tuntas.

"Pembahasan RAPBD 2016 pembahasannya hampir tuntas," ungkap Syukri Harto. Pada masa selanjutnya, pihaknya sudah mengingatkan semua SKPD terkait agar segera melaporkan jika ada lagi kegiatan yang membutuhkan penganggaran APBD 2016.

Jangan nanti setelah ditandatangani KUA-PPAS nya ada yang menambahkan.  "Bagi SKPD yang masih ada anggaran yang belum masuk segera diajukan sebelum KUA-PPAS ditandatangani," bebernya.   Syukri menjelaskan pada rapat ini Pemko menetapkan besaran RAPBD Pekanbaru Rp3,1 Triliun. "Nilainya turun sedikit dari APBD murni tahun 2015 yang disepakati Rp3,34 triliun menjadi Rp3,1 triliun," ulasnya.

 

Syukri menjelaskan penurunan APBD ini dikarenakan penurunan penerimaan dana perimbangan pusat. "Dalam permendagri no 52 tahun 2015 tentang APBD, khusus perimbangan ketika belum ada ketetapan baru, maka penghitungan nilai penerimaan perimbangan mengacu pada tahun sebelumnya," urainya lagi. Sehingga Pemko mengambil kebijakan menggunakan besaran penerimaan tahun lalu dalam perhitungan RAPBD 2016. "Mau tidak mau pakai itu," pungkasnya.

Meski diakuinya ada peningkatan penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) namun tidak belum bisa mengimbangi untuk peningkatan pengeluaran pada tahun 2016. " Tahun ini karena penurunan penerimaan dana perimbangan dari pusat tersebut, maka kita sudah melakukan rasionalisasi pada APBD murni sekitar Rp447 miliar. Makanya untuk mengimbangi tidak terjadi lagi tahun depan kami menetapkan estimasi yang tidak jauh beda dengan APBD Perubahan yakni Rp3,1 triliun," pungkasnya. (lusi).