10.190 Ton Diekspor ke Turki Serat Rayon Riau Tembus Pasar Dunia

Administrator - Senin, 24 Februari 2020 - 11:32:23 wib
10.190 Ton Diekspor ke Turki Serat Rayon Riau Tembus Pasar Dunia
Presiden Joko Widodo (tengah) mengangkat bendera saat melepas keberangkatan truk berisi serat rayon yang diekspor ke Turki dari pabrik APR, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (21/2). Foto Antara News

RADARRIAUNET.COM: Presiden Joko Widodo melepas keberangkatan kontainer berisi serat rayon untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton serta pengiriman ke Jawa Tengah sebesar 12.000 ton, Jumat.

Sebelum melepas ekspor, Presiden Jokowimeresmikan pabrik Asia Pacific Rayon (APR) di Kabupaten Pelalawan, Riau. Presiden Jokowi mengapresiasi investasi APR untuk mendukung pengembangan industri tekstil nasional.

Peran sektor swasta, kata Presiden, sangat berpengaruh dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi,di samping stimulus yang diberikan pemerintah.

"Jangan sampai industri garmen kita kalah dengan Vietnam, kita sudah punya bahan baku sendiri sekarang di sini (Pelalawan),” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya sebagaimana dilansir dari Antaranews.com, Jumat pekan lalu.

Turut hadir dalam peresmian tersebut adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Chairman dan Pendiri Raja Garuda Mas (RGE) Sukanto Tanoto dan Direktur RGE Anderson Tanoto.

Kontribusi Ekonomi Kehadiran APR sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk mendorong lebih banyak investasi bernilai tambah di dalam negeri serta memperkuat industri tekstil dan produk tekstil nasional yang tertuang dalam peta jalan Revolusi Industri 4.0.

Selain itu, hadirnya APR juga diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku tekstil, khususnya kapas, yang saat ini seluruhnya belum bisa dipenuhi dari dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan optimalisasi pemakaian bahan baku tekstil yang berasal dari dalam negeri sangat penting dalam mendongkrak kinerja industri tekstil dan produk tekstil Indonesia.

Saat ini, kata dia, Kementerian Perindustrian tengah menjalankan beberapa langkah untuk terus meningkatkan kinerja industri padat karya tersebut.

“Untuk menggenjot daya saing industri tekstil dan produk tekstil, banyak hal yang kami pacu. Salah satunya, memudahkan ketersediaan bahan baku di dalam negeri,” ujarnya.

Direktur APR Basrie Kamba mengatakan hadirnya APR dapat memberikan dampak positif bagi peluang kerja dan kesempatan usaha untuk bisnis kecil dan menengah di hulu-hilir industri TPT.

“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dukungannya melalui peresmian fasilitas baru kami ini,” ujarnya.

Selain Turki, ia mengatakan produk APR juga diekspor ke 14 negara lainnya termasuk pasar tekstil dunia seperti Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Brasil, serta sejumlah negara di Eropa. Tak hanya ekspor, produksi APR juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tekstil dalam negeri.

“APR berpotensi menghasilkan devisa hingga 131 juta dolar AS atau sekitar Rp1,77 triliun per tahun serta menurunkan ketergantungan bahan baku impor hingga 149 juta dolar AS atau sekitar Rp2,01 triliun per tahun,” katanya.

Fasilitas baru APR berada di lokasi yang sama dengan komplek Grup APRIL di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau Dengan total investasi sebesar Rp15 triliun atau setara 1.1 miliar dolar AS, lokasi yang berdekatan ini memungkinkan operasi yang terintegrasi, di mana pasokan pulp dari hutan tanaman industri terbarukan milik Grup APRIL dapat memasok langsung ke APR untuk produksi viscose rayon.

240.000 ton per tahun.

Pada kesempatan yang sama, sebelumnya Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Asia Pacific Rayon (APR) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat.

Kehadiran Presiden Jokowi disambut ribuan pekerja pabrik. Turut hadir dalam peresmian itu Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Riau Syamsuar, Chairman Raja Garuda Mas (RGE) Sukanto Tanoto, Direktur RGE Anderson Tanoto, dan Direktur APR Basrie Kamba.

Presiden Jokowi mengaku terkejut karena baru mengetahui bahwa APR yang merupakan perusahaan dari RGE tersebut memiliki teknologi canggih untuk menghasilkan 200 juta bibit tanaman industri berupa akasia dan eukaliptus.

Presiden Jokowi juga mengagumi teknologi APR yang bisa mengolah serat kayu menjadi bahan tekstil jenis rayon.

"Saya tahunya kapas jadi kain, sekarang serat kayu bisa jadi kain. Di Indonesia teknologi ini, dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, tapi di Pelalawan," kata Presiden Jokowi mengungkapkan kekagumannya.

Ia mengatakan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung iklim investasi karena banyak yang belum menyadari bahwa dunia usaha sangat besar menyokong perputaran uang dan juga roda ekonomi.

"Kalau hanya mengandalkan (dana) APBN/APBD hanya 23 persen. Itu yang banyak orang belum mengerti," katanya.

Karena itu, Jokowi meminta kepada Menteri Perindustrian untuk mendukung perkembangan industri garmen Indonesia agar bisa lebih mendunia.

"Saya titip ke Menteri Perindustrian, industri garmen kita jangan kalah sama Vietnam. Kita punya bahan baku sendiri sekarang dari sini (Pelalawan)," katanya.

Direktur RGE, Anderson Tanoto dalam pidatonya menyatakan pada 2019 APR sukses menuntaskan investasi senilai Rp10,9 triliun untuk menghasilkan 240.000 ton rayon.

"Investasi ini menghasilkan 1.200 lapangan kerja baru, menghasilkan devisa hingga 130 juta dolar AS per tahun. Dan ini juga mengurangi impor bahan baku tekstil hingga Rp2 triliun tiap tahun," kata Anderson Tanoto.

Di sela peresmian tersebut, Presiden Jokowi juga sempat berdialog dengan pekerja, berfoto bersama, dan melepas keberangkatan dua truk kontainer rayon APR yang diekspor ke Turki.

 

RR/ant/zet