Sekolah Persahabatan RI-Korut, Simbol Hubungan Bilateral Kedua Negara

Administrator - Sabtu, 29 Agustus 2015 - 14:54:03 wib
Sekolah Persahabatan RI-Korut, Simbol Hubungan Bilateral Kedua Negara
Kunjungan Dubes RI di sekolah persahabatan Korut dan Indonesia (Foto: KBRI/metrotvnews)

PYONGYANG (RRN) - Hubungan Indonesia dengan Korea Utara (Korut) dikenal erat. Sekolah Persahabatan Korea Utara-Indonesia menjadi contoh dari hubungan tersebut.

Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto dan istri serta para staf KBRI Pyongyang disambut hangat oleh kepala sekolah, guru dan siswa Pyongyang Ryulgok Middle School, saat berkunjung ke sekolah ini (27/8/2015).

Sekolah yang terletak di distrik Sonkyo, Pyongyang, sekitar 2 km dari KBRI Pyongyang tersebut berdiri pada 1 September 1966 dan pada 1980 ditetapkan oleh Pemerintah Korea Utara sebagai Sekolah Persahabatan Korea Utara-Indonesia atau DPRK-Indonesia Friendship Pyongyang Ryulgok Secondary School. Saat ini Sekolah Ryulgok memiliki 22 ruang kelas, sekitar 1.000 orang siswa dan 60 guru.

Sejak 1970 Sekolah Ryulgok beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Presiden Kim Il Sung, Kim Jong Il dan Kim Jong Un serta dari berbagai lembaga pemerintah karena prestasinya, terutama di bidang musik dan seni suara. Kelompok paduan suara sekolah ini kerap tampil di hadapan Presiden Kim Il Sung, Kim Jong Il dan Kim Jong Un pada acara kebudayaan penting di Pyongyang.

Dalam kunjungan tersebut, Dubes RI dan rombongan dipandu ke ruang sejarah yang berisi informasi mengenai sejarah berdirinya Sekolah Ryulgok dan perkembangannya.  Di dalam ruangan tersebut dipajang berbagai piagam penghargaan yang diterima oleh sekolah, juga berbagai foto, mulai dari foto bangunan sekolah pada tahun 1966, kegiatan sekolah, termasuk foto saat menerima kunjungan Dubes RI dan para staf KBRI Pyongyang beberapa tahun silam, hingga foto alumni sekolah yang saat ini menjadi anggota grup band ternama di Korut, Moranbong Band.

Dubes RI dan rombongan juga meninjau berbagai ruangan, antara lain ruang kelas, ruang laboratorium kimia, fisika, biologi, ruang bahasa Inggris dan ruang komputer, serta tiga ruang untuk belajar sejarah Presiden Kim Il Sung, Kim Jong Il dan Kim Jong Suk, istri Presiden Kim Il Sung.

Kelompok paduan suara yang terdiri atas 40 siswa dan tiga siswa pemain akordeon, gitar dan drum menyambut kedatangan Dubes Bambang. Mereka tampil mempersembahkan empat lagu Indonesia: Hallo-hallo Bandung, Tanah Airku, Sarinande dan Anak Kambing Saya, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Korea.

Setelah dihibur oleh kelompok paduan suara, Duta Besar RI dan rombongan beramah tamah dengan Direktur Asia, Komite Kebudayaan Pak Kyong Il, Kepala Sekolah Menengah Ryulgok Kim Yon Hwa dan Sekjen Asosiasi Persahabatan Korea Utara–Indonesia Hwang Sung Chol di ruang pertemuan sambil minum teh.

"Kunjungan ini merupakan hal yang istimewa dan sangat signifikan bagi peningkatan hubungan Korea Utara–Indonesia karena dalam bulan ini diperingati 70 Tahun Pembebasan Korea dari Jepang dan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia," ujar Direktur Asia, Komite Kebudayaan Pak Kyong Il, dalam keterangan tertulis KBRI Pyongyang,  Sabtu (29/8/2015).

Tahun 2015 juga istimewa bagi Korut dan Indonesia karena tahun ini merupakan peringatan 50 tahun kunjungan Presiden Kim Il Sung dan Kim Jong Il ke Indonesia dan 50 tahun penamaan Bunga Kimilsungia, simbol perekat hubungan kedua bangsa.

Dubes Bambang menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kerja sama yang baik dari Komite Kebudayaan, Asosiasi Persahabatan Korea Utara-Indonesia dan Sekolah Menengah Ryulgok yang telah ikut menyemarakkan acara Resepsi Diplomatik HUT ke-70 Kemerdekaan RI (18/8/15) dan acara Pertemuan Persahabatan Korea Utara-Indonesia di Pyongyang  (9/4/15). Dia berharap siswa Sekolah Ryulgok nantinya akan menjadi generasi penerus bagi terpeliharanya persahabatan dan peningkatan kerja sama Indonesia dan Korut. (mtvn/n)