Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memborong 100 ribu botol sabun cuci piring senilai Rp 2 miliar dari pegiat UMKM di Garut, Jawa Barat. Aksi capres petahana ini menjadi kontroversi.
Jokowi bersama Ibu Negara Iriana memborong 100 ribu botol sabun cuci piring saat meninjau pameran giat kewirausahaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Serbaguna Mandala, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1). Sabun cuci piring yang dibeli Jokowi itu merupakan produk dari salah satu stan yang dipamerkan dalam acara tersebut.
Sabun cuci piring yang diborong Jokowi milik pengusaha lokal Eli Liawati. Sabun itu diberi label 'Sabun Cuci Padawangi'. Eli merupakan anggota kelompok usaha PKH Padawangi dari Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Garut.
"Kaget saya, nggak nyangka. Alhamdulillah, senang banget. Diborong 100 ribu botol, jadi nilainya Rp 2 miliar," kata Eli setelah dagangannya diborong Jokowi.
Sebanyak 100 ribu botol yang dipesan Jokowi itu harus tersedia hingga akhir Februari nanti. Eli mengatakan uang Rp 2 miliar itu nantinya akan dia kembangkan lagi untuk usahanya itu. Saat ini dia tidak memiliki anak buah, dia hanya mengerjakan sendiri.
"Saya baru sendiri. Baru memulai usaha dua bulan. Nanti saya punya anggota 40 orang, anggota kelompok PKH saya," ucapnya.
"Saya mau umrah, nanti bayarin orang tua juga untuk umrah. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi. Mudah-mudahan jadi presiden lagi," tambah Eli.
Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mempertanyakan dana yang digunakan Jokowi untuk membeli sabun cuci piring tersebut. Meski kubu Prabowo-Sandiaga mengapresiasi langkah Jokowi, posisi Jokowi sebagai capres membuat sang petahana diduga membeli sabun dalam rangka kampanye.
"Mengenai aksi Pak Jokowi memborong 100 ribu botol sabun cuci di Garut, perlu diapresiasi karena membantu UMKM. Kami Partai Gerindra mengapresiasi langkah Pak Jokowi," ungkap anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade lewat pesan singkat, mengutip detik.com Senin (21/1/2019).
"Tapi tentu kami ingin mengetahui pembelian ini apakah dengan anggaran negara atau uang pribadi Pak Jokowi? Karena aksi beli ini terkesan Pak Jokowi lagi berkampanye di Jabar," tambah jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno itu.
Andre menuding Jokowi mencoba menarik simpati dengan melakukan pembelian sabun cuci piring. Ia menyoroti soal elektabilitas Jokowi di wilayah Jawa Barat.
"Kita kan tahu Pak Jokowi masih kalah di Jabar, sehingga Pak Jokowi terus melakukan pencitraan di Jabar, seperti cukur rambut di bawah pohon," sebut Andre.
Pernyataan Andre ditepis oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding. Menurutnya, dana yang digunakan untuk membeli sabun tidak bertentangan dengan aturan. Ia juga menegaskan posisi Jokowi saat memborong sabun cuci piring bukan sebagai capres.
"Saya kira pembelian sabun tersebut pada momentum atau sifat kunjungan beliau sebagai presiden. Tentu uang yang dipakai adalah anggaran yang dibolehkan oleh UU atau peraturan. Jadi tidak ada masalah selama tidak bertentangan dengan aturan," ungkap Karding, Senin (21/9).
Pihak Istana Kepresidenan belum menjelaskan dana yang digunakan oleh Jokowi untuk membeli sabun itu. Nantinya pesanan 100 ribu botol sabun cuci piring tersebut diperuntukkan bagi masyarakat.
"Itu dapat dibagi ke masyarakat dan lain-lain," jelas Karding.
elz/imk/dtc