RADARRIAUNET.COM - Perdana Menteri Matteo Renzi mengungkapkan bahwa Italia tidak sanggup menangani gelombang imigran yang terus berdatangan ke negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Ia menegaskan, Italia pada tahun depan tak akan sanggup menangani jumlah imigran yang sama besarnya dengan tahun ini.
Italia merupakan salah satu "pintu gerbang" para imigran untuk mencapai Eropa. Sejak 2015 lalu, ratusan ribu imigran nekat menyebrangi Laut Mediterania hanya dengan kapal reyot demi mencapai Italia atau Yunani. Polisi penjaga pantai Italia dan Yunani pun rutin meluncurkan operasi penyelamatan imigran di perairan itu.
Dalam wawancara dengan televisi pemerintah, RAI, Renzi menyerukan agar pemerintah negara Eropa lainnya berbuat lebih banyak untuk membantu menangani gelombang imigran.
Renzi bahkan mengancam untuk memveto pencairan dana Uni Eropa bagi negara-negara yang menolak membantu Italia dan Yunani, yang telah menampung ratusan ribu imigran selama tiga tahun terakhir.
"Italia tidak bisa lagi [menampung imigran] tahun depan, seperti yang kita lakukan tahun ini," kata Renzi, Selasa (25/10), dikutip dari Reuters.
Renzi menilai gelombang imigran harus dibatasi hingga Maret tahun depan.
Dari Jumat (21/10) sampai Minggu (23/10), penjaga pantai Italia bekerja sama dengan 6.000 petugas penyelamat di laut untuk mengevakuasi ratusan imigran. Pada Selasa (25/10) saja, sebanyak 500 imigran berhasil diselamatkan dari empat kapal yang berbeda.
Sejak 2015 lalu, terdapat sekitar 155 ribu imigran yang diselamatkan di Italia. Di tahun sebelumnya, jumlah imigran mencapai 17 ribu orang.
Renzi kerap kali mengecam kurangnya solidaritas negara-negara Eropa di tengah krisis imigran. Italia juga tengah berusaha mendapatkan persetujuan Uni Eropa untuk memperbesar anggaran untuk imigran tahun depan sebesar 3,9 miliar euro.
Lembaga pemerhati imigran, International Organization for Migration (IOM), memperkirakan lebih dari 3.100 imigran tewas atau hilang lantaran mencoba menyeberangi Laut Mediterania dari Afrika Utara sepanjang tahun ini.
Lembaga HAM menilai para penyelundup manusia mengambil keuntungan dari kekacauan politik dan keamanan di Libya untuk mengirimkan imigran ilegal menuju Italia dan Yunani.
Renzi kerap kali mengecam kurangnya solidaritas negara-negara Eropa di tengah krisis imigran. Italia juga tengah berusaha mendapatkan persetujuan Uni Eropa untuk memperbesar anggaran untuk imigran tahun depan sebesar 3,9 miliar euro.
cnn/radarriaunet.com