Polisi Periksa Marwah Daud Terkait Penipuan Dimas Kanjeng

Administrator - Selasa, 18 Oktober 2016 - 13:11:08 wib
Polisi Periksa Marwah Daud Terkait Penipuan Dimas Kanjeng
Marwah Daud Ibrahim selama ini menyebut tindakan kepolisian terhadap Dimas Kanjeng Taat Pribadi berlebihan. cnn
RADARRIAUNET.COM - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur memeriksa politikus sekaligus pengusaha Marwah Daud Ibrahim terkait dugaan peniupan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Marwah diperiksa dalam kapasitas sebagai pemimpin yayasan milik Dimas.
 
"Ada lima saksi diperiksa, satu di antaranya adalah Ibu Marwah," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (17/10).
 
Boy mengatakan, pemeriksaan terhadap Marwah dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan belum selesai.
 
Informasi yang digali penyidik dari Marwah berkaitan dengan aktivitas padepokan milik Dimas Kanjeng. Menurut Boy, Marwah tahu banyak tentang itu.
 
Selama ini, Marwah secara terang-terangan tidak setuju dengan penindakan kepolisian terhadap Dimas Kanjeng. Secara khusus ia menyoroti penggerebekan padepokan milik Dimas Kanjeng yang ternyata menampung ribuan anggota.
 
Marwah sempat datang ke Markas Besar Polri untuk mengadukan penindakan yang menurutnya bermasalah itu ke Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
 
"Dituduh melakukan pembunuhan, tapi penangkapannya terlalu dramatis," ujarnya Marwah kala itu.
 
Marwah yang pernah menjadi anggota DPR itu menilai, kepolisian semestinya tidak perlu berlebihan menanggapi Dimas Kanjeng yang sempat mangkir dari panggilan penyidik. 
 
September lalu, Dimas Kanjeng dijemput paksa karena diduga terlibat kasus pembunuhan terhadap kedua pengikutnya.
 
Kasus pembunuhan yang melibat Dimas Kanjeng diduga polisi bermula dari penipuan dengan modus menggandakan uang yang dilakukannya. 
 
Penyidik mencurigai pembunuhan itu adalah upaya Dimas Kanjeng membungkam korban agar tidak membocorkan penipuan yang ia perbuat. Hingga kini, belasan orang sudah ditetapkan sebagai tersangka pada rangkaian kasus ini.
 
 
cnn/radarriaunet.com