RADARRIAUNET.COM - Aris Setyanto, akuntan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Menteng Dua, mengalami luka tembak di kaki di Semarang, Jawa Tengah. Ia tak sadar tertembak, sampai merasa nyeri di kaki kanan.
Saat itu Aris hendak naik angkutan kota dari kawasan Polder Stasiun Tawang menuju Terminal Terboyo, Sabtu (15/10). Pria berusia 35 tahun itu lantas melihat, bagian betis kanannya ternyata mengalami luka. Sebuah proyektil peluru menempel di sana.
Aris lantas bergegas ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung untuk mendapat perawatan. Di RS, proyektil peluru dikeluarkan dari betisnya.
Hari ini, Minggu (16/10), Aris melapor ke Polrestabes Semarang. Ia tak tahu kenapa peluru bisa menyasar kakinya.
“Saya turun dari kereta Majapahit di Stasiun Tawang, terus keluar jalan kaki ke depan Polder untuk naik angkot, mau ke Terminal Terboyo. Ada suara mirip ban meletus, saya biarkan. Namun tiba-tiba kaki saya perih dan ternyata ada peluru menempel,” kata Aris di Polrestabes Semarang.
Kepolisian kini menyelidiki apakah luka tembak yang dialami Aris merupakan akibat peluru nyasar atau tindakan yang sengaja dilakukan pihak tertentu untuk menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
“Kami akan dalami ini, cari tahu apakah peluru nyasar atau teror seperti di Magelang beberapa waktu lalu. Tapi (Aris) ini masih korban pertama (di Semarang),” kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar Nanang Haryono.
Teror Magelang yang dimaksud Nanang terjadi pada akhir April lalu. Saat itu enam perempuan menjadi korban penembakan menggunakan senapan angin (airsoft gun) di jalan Pemuda, Magelang. Rangkaian penembakan terjadi pada malam hari, menyebarkan kecemasan di antara kaum hawa di kota itu.
Pelaku penembakan di Magelang ketika itu akhirnya ditangkap polisi. Menurut polisi, dia adalah penjahat kambuhan dalam kasus penganiayaan.
cnn/radarriaunet.com