Polisi Persilakan Korban Dimas Kanjeng Melapor

Administrator - Jumat, 30 September 2016 - 15:05:10 wib
Polisi Persilakan Korban Dimas Kanjeng Melapor
ilustrasi. cnn
RADARRIAUNET.COM - Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mempersilakan jika ada masyarakat di wilayah Jawa Tengah yang merasa menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk segera melapor ke pihak kepolisian.
 
Condro mengatakan, korban berhak melapor jika memang telah dirugikan oleh pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.
 
"Kalau memang merasa dirugikan, silakan melapor," kata Condro di Semarang, Jumat (30/9).
 
Condro mengatakan tidak ada posko khusus untuk pengaduan terhadap Dimas Kanjeng. Masyarakat dipersilakan melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) terdekat.
 
"Ke SKPT boleh, ke Polsek langsung boleh," kata Condro.
 
Dimas Kanjeng memiliki padepokan di Probolinggo itu. Abdul Gani, salah satu korban pembunuhan yang diduga dilakukan Dimas Kanjeng ditemukan di Wonogiri, Jawa Tengah, pada 4 April 2016.
 
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Agus Andrianto sebelumnya mengatakan bahwa Abdul Gani merupakan salah satu saksi kunci yang pernah dekat dengan sang pimpinan padepokan.
 
Gani hendak dimintai keterangan karena ada pelapor yang baru menyadari dirinya telah menjadi korban penipuan.
 
"Dia (korban) melaporkan ke polisi dan saksinya adalah Abdul Gani yang dibunuh," kata Agus.
 
Agus mengatakan, sistem bekerja penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng seperti multilevel marketing. Pelapor adalah salah satu downline dengan ada keharusan mengumpulkan uang Rp25 juta per orang yang disetorkan lewat Abdul Gani.
 
Abdul Gani sejak 2007 hingga 2015 menyerahkan uang secara bertahap kepada Dimas Kanjeng. Hal tersebut diakui pelapor yang menyebut dirinya dijanjikan mendapatkan satu kotak pusaka setelah menyetor Rp25 juta.
 
Pusaka itu, dijanjikan Dimas, bakal berubah menjadi emas. Selain itu, ada uang tunai yang jumlahnya bisa lebih banyak dengan syarat keikhlasan.
 
"Ini kan susah membuktikannya tapi mereka setelah sadar menjadi korban penipuan mereka lapor," kata Agus.
 
Belum sempat memberikan kesaksian, Abdul terlebih dulu dihabisi rekan-rekannya di padepokan. Kasus pembunuhan saat ini ditangani Kepolisian Daerah Jawa Timur.
 
Belum dapat dipastikan apakah saksi kunci tersebut dibunuh agar tidak membocorkan kasus penipuan. Namun polisi sudah menetapkan 10 tersangka terkait tewasnya Abdul.
 
 
cnn/radarriaunet.com