Usai Bom, Warga China di Kyrgyzstan Diimbau Tetap di Rumah

Administrator - Kamis, 01 September 2016 - 13:11:35 wib
Usai Bom, Warga China di Kyrgyzstan Diimbau Tetap di Rumah
Bom bunuh diri mobil meledak di gerbang Kedutaan China di Kyrgyzstan, melukai tiga orang. cnn
RADARRIAUNET.COM - China menyarankan warganya yang berada di Kyrgyzstan untuk menghindari keluar rumah atau berkunjung ke tempat ramai, setelah pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil ke gerbang kedutaan China di Ibu Kota Bishkek.
 
Pelaku serangan tersebut tewas dan sedikitnya tiga orang terluka akibat ledakan yang terjadi Selasa (30/8). Pejabat dari China dan Kyrgyzstan menyebut serangan tersebut merupakan aksi terorisme.
 
Dalam pernyataan pendek pada situs resmi, Menteri Luar Negeri China mengatakan, pemerintah Cina telah meminta Kyrgyzstan untuk menindaklanjuti serangan tersebut demi melindungi warga negara dan organisasi China disana. Pemerintah China juga meminta agar Kyrgyzstan mengadili siapapun yang berada di belakang aksi teror itu
 
Kedutaan besar China juga menyarankan warganya tetap hati-hati jika ingin mengunjungi Kyrgyzstan dan warga China yang berada di Kirgizstan harus waspada, kata kementerian.
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menjelaskan pada kantor berita harian bahwa pemerintah Kyrgyzstan sedang menyelidiki serangan tersebut.
 
"Kami akan bekerja sama dengan Kyrgyzstan untuk secepatnya memastikan informasi spesifik mengenai orang-orang dan organisasi yang melakukan serangan terorisme ini," kata Chunying.
 
Otoritas Kyrgyzstan secara rutin menahan tersangka militan yang diduga berhubungan dengan ISIS, yang selama ini terus aktif merekrut anggota di Asia Tengah.
 
Juni lalu, pejabat Turki mengungkapkan bahwa satu dari tiga tersangka bom bunuh diri ISIS terlibat dalam serangan mematikan di bandara utama Istanbul, Turki, merupakan warga negara Kyrgyzstan.
 
Sebuah kelompok militan anti-China yang dipelopori oleh etnis Uighur juga diyakini aktif bergabung dengan kelompok-kelompok radikal di Asia Tengah. Etnis Uighur merupakan salah satu suku minoritas China yang sebagian besar beragama Islam. 
 
Beberapa pakar keamanan mengaku ragu akan persatuan kelompok Uighur tersebut. Selain itu, para pakar berpendapat justru kebijakan di Xinjiang, China, terhadap etnis Uighurs yang berkontribusi dalam menciptakan kerusuhan beberapa tahun terakhir hingga memakan korban ratusan jiwa. Dalam peristiwa kerusuhan itu, pemerintah Cina menyalahkan kelompok radikal yang mengatasnamakan agama Islam.
 
Pada 2014, penjaga perbatasan di Kyrgyzstan membunuh 11 orang yang diyakini merupakan anggota dari kelompok yang menyebrangi perbatasan China-Kyrgyzstan secara ilegal.
 
 
cnn/radarriaunet.com