Tangerang (RRN): Perusahaan Air Bersih PT Aetra Tangerang terpaksa mengeruk lumpur kanal Sungai Cisadane untuk menambah pasokan air bersih. Pasalnya, krisis air yang terjadi di Tangerang sudah mengkhawatirkan.
Presiden Direktur PT Aerta Tangerang Untung Suryadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengerukan di kanal Sungai Cisadane yang saat ini sudah berubah bentuk.
"Kami sampai lakukan pengerukan kanal yang sudah menjadi lumpur. Ini untuk mendapatkan air dan pemenuhan kebutuhan," kata Untung kepada Metrotvnews.com saat ditemui di Kantor PT Aetra, Jalan PLP Curug, Tangerang, Rabu (19/8/2015).
Rupanya pengerukan itu tak banyak membuahkan hasil, lantaran pintu bendungan 10 pintu rusak dan bocor. Pihaknya memutuskan untuk menanam sejumlah pompa air untuk mendapatkan air baku. "Kami tambah 8 pompa air sampai pada satu titik benar-benar air tidak ada," ujarnya.
Head of Corporate Communication PT Aetra Ira Indirayuni menjelaskan, pompa tersebut memiliki kekuatan 320 liter per detik. Sehingga diharapkan masyarakat tak kekurangan air saat itu.
Ira menambahkan, Aetra menyediakan mobil tangki untuk 8 kecamatan yang mereka layani. Hal ini dilakukan untuk memotong waktu transisi penyaluran air yang membutuhkan waktu lama.
"Kami juga menempatkan 20 toren (tandon) untuk penampung air dan kami distribusi menggunakan mobil tangki," ujarnya.
Namun sayang, pada tanggal 16 Agustus lalu kekeringan tak dapat terhindarkan. Pihaknya terpaksa menghentikan produksi air dari pukul 17.00 WIB dan baru beroperasi kembali pada tanggal 18 Agustus kemarin.
"Segala upaya untuk bisa mengumpulkan air sudah dilakukan. Tapi kemarin kami sudah pada titik tidak ada dan tidak mungkin lagi melakukan pengolahan (air)," ujarnya. (mtvn/n)