Kecelakaan EgyptAir Kian Membuat Pariwisata Mesir Tiarap

Administrator - Sabtu, 21 Mei 2016 - 17:28:23 wib
Kecelakaan EgyptAir Kian Membuat Pariwisata Mesir Tiarap
ilustrasi. The YottaTube/via REUTERS TV/Cnn
RADARRIAUNET.COM - Insiden jatuhnya maskapai EgyptAir pekan ini diperkirakan akan semakin membuat sektor pariwisata Mesir anjlok. Padahal, pariwisata merupakan salah satu tulang punggung perekonomian negara yang baru bangkit dari konflik itu.
 
Berdasarkan data Dewan Pariwisata dan Perjalanan Dunia yang dikutip CNN, pariwisata menyumbang sekitar 11 persen dari PDB dan 11 persen dari lapangan kerja di Mesir. Kecelakaan EgyptAir akan membuat wisatawan semakin enggan pelesir ke negara itu, menambah parah krisis yang telah menerpa selama bertahun-tahun.
 
Jumlah wisawatan tahunan Mesir menurun menjadi 9 juta di tahun 2015 dari 14 juta di tahun 2010, sebelum krisis di Timur Tengah atau yang dikenal dengan nama Arab Spring. Tahun 2011, Arab Spring memicu ketakutan para wisatawan, terutama setelah tergulingnya Hosni Mubarak dan bermunculan kelompok militan di Mesir.
 
"Negara ini butuh pariwisata untuk bertahan. Bisa dikatakan pasar Mesir saat ini tidak stabil untuk wisata," kata Oliviar Jager, CEO dari perusahaan informasi wisata ForwardKeys.
 
Padahal Mesir memiliki objek wisata yang luar biasa. Di antaranya adalah bangunan bersejarah seperti piramida atau penginapan-penginapan mewah, salah satunya di Sharm El-Sheikh.
 
Sharm El-Sheikh memiliki beberapa hotel bintang-lima, termasuk resor Four Seasons, Hyatt Regency dan Hilton. Namun daerah ini kini menjadi "kota hantu" usai jatuhnya pesawat Rusia Metrojet Oktober lalu di Sinai yang menewaskan 217 penumpang dan 7 kru. Metrojet diduga jatuh karena bom meledak di dalam pesawat.
 
Usai insiden Metrojet, anggota Federasi Pariwisata Mesir Amani El-Torgoman Februari lalu mengatakan pariwisata Mesir bukan lagi anjlok, tapi kolaps. Hal ini diperkirakan akan diperparah dengan kecelakaan EgyptAir.
 
"Jelas akan ada reaksi yang berlebihan atas kecelakaan pesawat, dan itu sangat merusak," kata Torgoman.
 
Jager mengatakan kedatangan internasional ke Mesir menurun 5 persen sejak tragedi Metrojet. Perjalanan dari Eropa ke negara itu anjlok 18 persen dan belum juga pulih. Kini ditambah lagi kecelakaan pesawat EgyptAir.
 
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat Airbus A320 yang membawa 66 penumpang dan kru itu. Pencarian menemukan serpihak pesawat dan jasad para korban, namun kotak hitam masih belum ditemukan.
 
"Yang saya bisa katakan saat ini adalah, apapun penyebabnya [kecelakaan EgyptAir], kejadian ini dan yang di masa lalu menjadi paku di peti mati industri wisata Mesir," kata George Hobica, pendisir situs wisata Airfarewatchdog.com kepada ABC News. 
 
Sebelum insiden EgyptAir, Dewan Pariwisata dan Perjalanan Dunia telah memprediksi pengeluaran wisata ke Mesir akan turun 4 persen di tahun 2016. Perekonomian Mesir berkembang 4,2 persen pada 2015, namun IMF memperkirakan pertumbuhan akan melambat 3,3 persen tahun ini. 
 
 
 
Nesta/Cnn/Radarriaunet.com