Korban Bom Brussels, Kehilangan Kaki dan Baut di Rongga Dada

Administrator - Rabu, 23 Maret 2016 - 10:59:43 wib
Korban Bom Brussels, Kehilangan Kaki dan Baut di Rongga Dada
Sebanyak 34 orang meninggal dunia, lebih dari 200 terluka, dalam serangan bom bunuh diri di bandara dan stasiun kereta Brussels, Belgia.(Reuters/Ketevan Kardava/Courtesy of 1tv.ge/Handout)
Jakarta (RRN) - Serangan teroris di bandara dan stasiun kereta pada Selasa (22/3) menjadi mimpi buruk bagi warga Brussels, Belgia. Sebanyak 34 orang meninggal dunia dalam serangan itu, lebih dari 200 terluka.
 
Dua puluh orang terbunuh dalam serangan di stasiun metro Maalbeek, sementara 14 korban tewas lainnya jatuh dalam pengeboman di bandara Zaventem. 
 
Ledakan diduga menggunakan bom yang diisi oleh paku, baut, pecahan kaca atau gotri, benda-benda mematikan yang mampu menembus kulit dan tulang manusia itu jika terlontar dengan kecepatan kilat. Hal ini terlihat dalam sebuah hasil rontgen korban ledakan.
 
Dikutip dari The Independent, sebuah baut bersarang di rongga dada korban serangan di bandara Brussels. Hasil X-ray itu diperoleh dari Rumah Sakit Militer Neder-over-Heembeek di bagian utara ibukota Belgia.
 
Tidak disebutkan identitas korban tersebut dan kondisinya saat ini.
 
Kondisi mengenaskan ini juga dialami para korban lainnya. Benda-benda tajam memotong kaki para korban, kondisi mengerikan ini disampaikan oleh para saksi mata.
 
"Saya membawa lima orang yang meninggal dunia, kaki mereka hancur," kata seorang warga, Alphonse Youla, 40, yang bekerja di bandara Zaventem.
 
Dia mengatakan, dua ledakan terjadi, meruntuhkan atap bandara. Orang-orang bertumbangan, dan darah dimana-mana. 
 
"Sedikitnya ada enam atau tujuh orang yang kedua kakinya benar-benar hancur. Banyak yang kehilangan kakinya. Seorang pria kehilangan kedua kakinya, dan ada seorang polisi yang kakinya menjuntai," lanjut Youla lagi, yang diberitakan The Telegraph.
 
Philippe Lenaerts, supir taksi bandara, mengaku mendengar dua kali ledakan yang terpaut dua atau tiga menit. Dia masuk ke dalam bandara dan melihat kengerian.
 
"Saya masuk ke dalam dengan seorang teman. Semuanya  hancur, ada kolam darah dengan orang-orang yang terluka, anggota-anggota tubuh yang terpotong," ujar Lenaerts.
 
Seorang calon penumpang, Pahel Ohal, hendak berlibur ke Denver, Amerika Serikat, bersama keluarganya saat ledakan terjadi. Reruntuhan atap bandara menimpa mereka. 
 
Putra Ohal yang berusia dua tahun harus dijahit kepalanya karena terluka. Telinga mereka semua terasa terbakar karena bunyi ledakan yang hebat.
 
Di tengah kepanikan, anehnya, yang Ohal cari adalah paspornya. "Saya tidak bisa berpikir tenang. Saya menarik mereka dan lari," kata dia, dikutip CNN.
 
ISIS mengklaim berada di balik dua serangan di Brussels ini. Polisi tengah memburu seorang pria bertopi yang tertangkap kamera bersama dua orang pelaku lainnya di bandara.
 
Serangan ini terjadi selang empat hari setelah polisi menangkap satu-satunya pelaku yang selamat dalam serangan di Paris tahun lalu, yang menewaskan 130 orang, Salah Abdeslam.
 
Pemerintah Belgia mencanangkan tiga hari masa berkabung. 
 
cnn/RRN