Septina Primawati sebagai Ketua DPRD Riau,

Suparman Anggap Rekomendasi dari DPP Golkar Hanya Surat Kaleng

Administrator - Rabu, 11 November 2015 - 11:55:03 wib
Suparman Anggap Rekomendasi dari DPP Golkar Hanya Surat Kaleng

Munculnya nama Septina Primawati sebagai salah satu calon Ketua DPRD Riau yang direkomendasikan DPP Golkar, dibantah Suparman, ketua DPRD Riau nonaktif. Menurutnya itu hanya surat kaleng.

PEKANBARU (RRN)  - Suparman, ketua DPRD Riau non aktif membantah jika DPP Golkar versi Aburizal Bakrie sudah memutuskan Septina Primawati Rusli sebagai penggantinya dari kursi ketua DPRD Riau.

Pernyataan salah seorang calon bupati Rokan Hulu ini sekaligus membantah, adanya surat yang beredar terkait putusan DPP Golkar yang memutuskan satu nama untuk ketua DPRD Riau, Septina Primawati Rusli dan menganggap surat tersebut sebagai surat kaleng.

"Sampai saat ini DPP belum memutuskan nama untuk ketua DPRD Riau. Surat yang beredar saat ini, itu tidak resmi, itu surat kaleng, tidak jelas sumbernya," kata Suparman kepada riauterkinicom via telpon, Senin (09/11/15).

Menurut ketua DPD II Golkar Rokan Hulu ini, dalam memutuskan satu nama, DPP Golkar pasti merujuk kepada rekomendasi dari bawah, dalam hal ini DPD I. Ia pun kaget saat nama Septina Primawati Rusli masuk sebagai calon ketua dewan.

"Ibu Septina sama sekali tidak pernah masuk rekomendasi DPD I. Yang direkomkan DPD I kemarin yakni, IbukSupriati, Pak Masnur dan Pak Erizal Muluk. DPP tidak pernah memutuskan nama selain yang direkomkan dari bawah, DPD I," ungkapnya.

Loyalis Aburizal Bakrie ini pun menghimbau kepada seluruh kader Partai Golkar, terutama yang ada di DPRD Riau untuk tidak terprovokasi dengan hal tersebut. Ia pun tetap yakin, DPP bakal memutuskan satu nama dari tiga nama yang direkomkan DPD I.

"Jika DPP memutuskan nama selain tiga nama itu dengan alasan yang tidak jelas, maka itu berarti bisa melaggar AD/ART partai. Kader Golkar jangan sampai terprovokasi dengan hal itu," terang mantan ketua KNPI Riau ini.

Selain itu, ia meminta kepada seluruh partai selain Partai Golkar untuk tidak ikut campur dalam persoalan pemilihan ketua dewan. Partai lain sebutnya, diminta mengurus partai masing-masing, tanpa pernah ikut camput urusan Golkar.

"Partai lain jangan ikut campurlah urusan kami, ini masalah internal Partai Golkat. Bagi yang berambisi, tahan nafsuslah, jangan ikut urusan partai lain," tutupnya. (ary/fn)