Kapal Selam China Buntuti Kapal Induk AS di Laut Jepang

Administrator - Senin, 09 November 2015 - 13:44:57 wib
Kapal Selam China Buntuti Kapal Induk AS di Laut Jepang
garudamiliter.blogspot.com

JAKARTA (RRN) - Kapal selam China dilaporkan membuntuti kapal induk Amerika Serikat di laut Jepang bulan lalu. Manuver ini mencerminkan ketegangan angkatan bersenjata kedua negara, terutama dalam perkara Laut China Selatan.

Seperti diberitakan CNN, Kamis (5/11), pejabat keamanan AS yang tidak disebut namanya mengatakan kapal selam kelas-Kilo milik China membayangi USS Ronald Reagan setidak selama setengah hari pada 24 Oktober lalu di perairan Pasifik.
•    
Sumber CNN tidak menyebutkan seberapa dekat kapal selam China dengan USS Ronald Reagan, namun dia mencatat bahwa "itu bukanlah aksi singkat."

Dia juga mengatakan tidak ada indikasi mengancam dari manuver kapal selam China dan tidak ada komunikasi antara armada dua negara tersebut. Namun, lanjut dia, kapal perang anti-kapal selam AS telah memonitor pergerakan perangkat tempur bawah laut China itu.

Pejabat China belum mengomentari laporan ini.

Sumber pertahanan AS mengatakan bahwa tindakan China itu sudah biasa dilakukan. Setiap kali AS melakukan latihan gabungan dengan Jepang, armada laut China "kadang datang dan mengintip apa yang terjadi."

USS Ronald Reagan adalah kapal induk AS dengan panjang hingga 300 meter dengan kekuatan nuklir yang bisa memuat 90 jet tempur dengan 5.000 personel.

Pengamat mengatakan, aksi China membuntuti armada AS sangat menguntungkan. Pasalnya, dari manuver ini AS bisa mengetahui kemampuan tempur China.

"Faktanya adalah, kami tahu mereka melacak kami, dan kita mempelajari kemampuan mereka. Kapal selam China semakin banyak jumlahnya, tapi mereka masih mudah terlacak. Mereka setidaknya satu generasi di belakang kita," kata Robert Daly, peneliti di Kissinger Institute on China di Woodrow Wilson Center.

Peristiwa yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Free Beacon itu terjadi di tengah ketegangan antara AS dan China terkait wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Tiga hari setelah peristiwa itu, AS mengirim kapal perang masuk ke wilayah 12 mil dari kepulauan yang diklaim China. Pemerintah Beijing protes keras dan memanggil duta besar AS untuk China. (stu/fn)