Wakapolresta Pekanbaru membantah pihaknya telah menangkap pelaku penabrakan anggota Kostrad Kopda Dadi Santoso hingga tewas. Yang benar, identitas pelaku telah dikantongi dan tengah diburu.
PEKANBARU-(RRN) - Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota (Polresta) AKBP Sugeng Putut Wicaksono menyatakan pihaknya telah mengontongi identitas pelaku penabrak anggota Kostrad Kopda Dadi Santoso (33) hingga tewas.
“Saat ini masih dalam pengejaran oleh aparat kepolisian,’’ katanya menjawab pertanyaan wartawan terkait beredarnya kabar 2 pelaku sudah ditangkap oleh anggota TNI.
Sebelumnya, Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Fransen G Siahaan dalam keterangan kepada wartawan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jaktim, Selasa (27/10/15), menyebutkan dua pelaku tersangka penabrak anggota Kostrad hingga tewas di Jalan Jenderal Sudirman, dekat Posko Kesehatan di area Purna MTQ Pekanbaru sudah ditangkap anggota TNI. Tetapi Fransen belum menyebut identitas pelaku dan kapan ditangkap.
Asops Panglima TNI menyebutkan tindak lanjut proses hukumnya diserahkan kepada pihak kepolisian.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban Kopda Dadi Santoso merupakan anggota Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi I Kostrad yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Posko Kesehatan di area Purna MTQ Pekanbaru, terkait bencana asap.
Peristiwa ini bermula adanya kelompok pemuda dengan 5 sepeda motor dan satu mobil Panther membuat kegaduhan di dekat pos kesehatan. Pos kesehatan itu merupakan tempat tugas Kopda Dadi. Korban lantas mendatangi mereka dan menegurnya.
Sekelompok pria yang diduga geng motor tersebut, ternyata tak terima ditegur Kopda Dadi. Salah seorang yang menggunakan mobil Panther dengan kaca gelap dengan sengaja menabrak korban. Tak hanya itu, tubuh korban yang berada di bawah mobil dilindas dan diseret mobil hingga akhirnya tewas di tempat.
Upacara pelepasan di Makorem, jasad Kopda Dadi dipulangkan ke kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan. Amarhum Dadi memiliki satu orang istri dan satu orang anak. (son/fn)