Pakistan Tolak Buru Taliban Jika Ada Perundingan Damai

Administrator - Selasa, 27 Oktober 2015 - 13:34:07 wib
Pakistan Tolak Buru Taliban Jika Ada Perundingan Damai
FOTO: cnnindonesia

WASHINGTON (RRN) - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan telah memberi tahu Presiden Afghansitan bahwa negaranya siap membantu menghidupkan kembali perundingan damai Afghanistan yang terhenti.

Akan tetapi, Nawaz Sharif mengatakan pada Senin(26/10) bahwa tidak bisa mengundang Taliban ke meja perundingan “dan pada saat bersamaan diminta membunuh mereka.”

Sharif, yagn berbicara di satu badan pemikir di Washington setelah berunding dengan Presiden Obama, tidak merinci pernyataannya itu. Akan tetapi, ini jelas merujuk pada permintaan AS agar Pakistan melakukan operasi ke tempat perlindungan Taliban dan kelompok militan lain di dalam wilayahnya.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan Amerika Serikat menyambut upaya Pakistan untuk membantu proses rekonsiliasi pimpinan Afghanistan itu, tetapi “berulang kali menekankan bahwa “bunuh atau berunding” bukan satu opsi.”

  
“Proses politik yang sukses membutuhkan tekanan terus menerus pada pihak yang ingin mempergunakan kekerasan terhadap warga sipil atau negara untuk mencapai tujuan mereka,” ujar pejabat itu seperti dikutip kantor berita Reuters.

“Kami mendesak Islamabad untuk mengambil tindakan terhadap Taliban, termasuk Jaringan Haqqani, di dalam wilayah Pakistan, sebagai cara untuk mendukung proses perdamaian.”

Pejabat ini menambahkan bahwa Washington mengharapkan kerja sama terus menerus dalam melawan pihak-pihak yang berencana menyerang pasukan AS.

“Kami yakin tekanan Pakistan pada Taliban, termasuk Jaringan Haqqani, merupakan kunci untuk memaksa para pemimpin Taliban mempertanyakan kelayakan kampanye militer untuk mencapai tujuan politiknya,” kata pejabat itu.

Di saat bersamaan, pejabat ini menyambut baik komitmen Pakistan yang dituangkan dalam pernyataan bersama dengan AS untuk melawan seluruh kelompok militan, termasuk Jaringan Haqqani yang merupakan satu kelompok militan yang beropersi di Afghanistan yang dianggap dekat dengan dinas intelijen Pakistan.

Dalam pidatonya, Sharif mengatakan Pakistan tidak memiliki alasan untuk menginginkan ada kekerasan di Afghansitan.

Dalam pernyataan bersama Kamis (22/10), Obama dan Sharif menyatakan komitmen pada proses perdamaian Afghanistan dan meminta para pemimpin Taliban mengikuti perundingan langsung dengan Kabul yang terhenti sejak perundingan pertama di Pakistan Juli lalu.

Perundingan itu terhenti setelah dinas intelijen Afghansitan mengatalan bahwa ketua Taliban Mullah Omar sudah meninggal dua tahun lal. (yns/fn)