BANGKOK (RRN) - Seorang pria yang diduga berkewarganegaraan Turki yang ditahan kepolisian Thailand mengakui bahwa dialah yang melakukan pengeboman di Kuil Erawan, Bangkok, yang menewaskan puluhan orang bulan lalu.
Diberitakan Reuters, Jumat (25/9), juru bicara kepolisian Thailand Prawut Thawornsiri mengatakan pria yang diduga bernama Bilal Mohammed atau Adem Karadag -dua nama yang ada di paspor palsu Turki- mengaku adalah pria berbaju kuning yang meletakkan tas berisi bom di Kuil Erawan.
Ledakan itu menewaskan 20 orang, termasuk seorang warga Indonesia, menjadikannya serangan teroris paling mematikan di Thailand sejauh ini.
"Dia mengakui bahwa pria di foto itu adalah dirinya, dan semua pengakuannya saling terkait, dan akhirnya dia mengakui semuanya," kata Prawut.
Pengadilan militer Thailand pada Jumat pekan lalu mengeluarkan 17 perintah penangkapan terkait pengeboman tersebut, termasuk untuk Bilal Mohammed dan para terduga tersangka lainnya yang memegang paspor Thailand, China, Turki dan Pakistan.
Dua di antara buronannya adalah Ali Noor dan Manu Muhammad Ismail yang diduga membeli kartu SIM yang digunakan memicu ledakan bom.
Tersangka lain diyakini berperan menjatuhkan bom dekat dermaga di Bangkok dan meledak di dalam air.
Mereka akan didakwa atas tuduhan pembunuhan dan pembuatan bom yang mengakibatkan jatuh korban tewas, terluka atau kehilangan harta benda. Jika terbukti bersalah, mereka bisa dihukum mati, kata Prawut.
Pernyataan dari Thailand ini selang beberapa hari setelah kepolisian Malaysia mengumumkan penangkapan delapan orang, beberapa di antaranya adalah tersangka penyelundupan manusia yang diduga memasukkan pelaku pengeboman dari wilayah selatan Thailand ke Malaysia.
Empat dari delapan orang yang ditahan Malaysia diyakini adalah warga Uighur, kelompok etnis minoritas di China.
Kendati beberapa bukti mengarah kepada kelompok militan warga Uighur, namun polisi Thailand masih belum berani berspekulasi soal latar belakang pelaku dan motifnya/
Sebelumnya Juli lalu, Thailand merepatriasi 109 warga Uighur kembali ke China pada Juli lalu. Warga minoritas Muslim di Xinjiang ini kerap mendapatkan perlakuan buruk dari pemerintah China, termasuk dalam pelarangan dan pembatasan ibadah umat Islam.
Karadag dan seorang tersangka lainnya yang ditahan polisi Thailand Yusufu Mieraili, warga China yang lahir di Xinjiang akan melakukan rekonstruksi pengeboman di Bangkok hari ini. (den/fn)