Kunjungi AS, Xi Jinping Akan Bertemu Obama

Administrator - Jumat, 25 September 2015 - 13:59:49 wib
Kunjungi AS, Xi Jinping Akan Bertemu Obama
FOTO: cnnindonesia

JAKARTA (RRN) - Presiden China, Xi Jinping, akan menandai kunjungan resmi kenegaraan pertamanya ke Amerika Serikat, Selasa (22/9), di tengah kepentingan pertumbuhan ekonomi negaranya.

Kunjungan ini terjadi di tahun keduanya sebagai presiden, seiring investasi China yang tetap tinggi di negeri Paman Sam itu. Analis berpendapat, kunjungan ini akan memperkuat ikatan kedua negara.

Data dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengindikasikan investasi China telah mencapai US$9,5 miliar tahun lalu, naik dari US$3,3 miliar pada 2010. Presiden AS Barack Obama diperkirakan akan menyambut Presiden Xi dengan karpet merah di Gedung Putih.

Namun, kerja sama seputar perubahan iklim menjelang konferensi perubahan iklim PBB di Paris, Desember mendatang, merupakan agenda besar dalam pertemuan ini. Kedua negara juga diharapkan membuat kemajuan dalam investasi di bidang lingkungan.
  
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu semakin kuat dalam berbagai hal, dari pariwisata hingga pendidikan. Meski begitu, masih ada rasa ketidakpercayaan strategis di antara mereka, seperti keamanan siber, perselisihan maritim China dengan negara-negara tetangganya, atau rencana Beijing untuk mendirikan Bank Investasi Infrastruktur Asia.

Tetapi, di samping perbedaan itu, analis China berharap penuh kunjungan ini akan membangun kepercayaan lebih antara kedua negara, terutama terkait rancangan baru relasi negara yang diusulkan Beijing.

"Presiden Xi mesti menjelaskan lebih jauh kepada Obama mengenai konsep hubungan negara untuk meningkatkan penerimaan yang lebih besar oleh orang Amerika, walaupun mereka tidak menjelaskannya dengan cara yang sama," kata He Weiwen dari Institut Chongyang, Universitas Renmin, serta mantan konselor ekonomi dan komersial di Konsulat Jenderal China di San Francisco dan New York, dilansir dari Channel Newsasia, Senin (21/9).

"Jika konsepnya dapat diinstitusionalisasi dan dikonsolidasi lebih jauh, akan menjadi fondasi yang baik bagi hubungan AS-China."

Sebelumnya, terdapat perdebatan soal apakah kunjungan Xi perlu ditunda atau bahkan dibatalkan, mengingat AS saat ini sedang bersiap menuju pemilu tahun depan.

"Menurut saya tidak penting apakah Xi mendapat perjamuan makan negara atau McDonald’s,” ujar Liu Yang, wakil direktur Prime News, Global Times.

"Yang paling penting adalah komunikasi. Amerika Serikat dan China perlu berdialog dan mencari klarifikasi terkait niat stategis mereka. China sedang meningkat, dan karenanya kami butuh ruang lebih. AS perlu memberi China ruang itu. Namun seberapa cukup ruang yang dimaksud? Ini lah yang sedang diperdebatkan oleh AS,” ujarnya.

Selama kunjungan, Presiden Xi juga diharapkan memberi pidato di peringatan ulang tahun Majelis Umum PBB yang ke-70 di New York. Namun pemerhati dari kedua belah pihak sama-sama sepakat bahwa tiada terobosan yang diharapkan, seiring isu-isu kritis yang hingga kini belum dibicarakan.
 (stu/fn)