NAIROBI (RRN) - Kenya berencana meluncurkan serangan militer terhadap militan Islam yang telah mendirikan basis di wilayah hutan dekat dengan perbatasan Kenya dan Somalia.
Negara Afrika Timur itu mengatakan pada Senin (7/9) bahwa kelompok al-Shabaab dari Somalia telah melakukan serangan di sepanjang pantai utara sebelum akhirnya mundur ke tempat persembunyian mereka di hutan Boni, 160 km dari pusat konservasi gajah.
"Kami ingin memastikan hutan tersebut aman dan bahwa tidak ada penjahat yang menggunakannya sebagai tempat persembunyian untuk merencanakan kejahatan terhadap rakyat kami," kata Frederick Ndambuki, komisaris daerah Lamu, Kenya, kepada Reuters.
Al-Shabaab, yang telah kehilangan banyak wilayah di Somalia setelah diserang oleh pasukan Uni Afrika, telah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan di daerah itu, dan mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menekan pemerintah Kenya agar menarik kontingen dari misi di Somalia.
Polisi dan pejabat militer mengatakan pemberontak al-Shabaab memiliki basis permanen jauh di dalam hutan Boni, di mana mereka tinggal dengan keluarga mereka, berburu untuk makanan, dan menggunakan air dari sungai-sungai yang mengalir melalui hutan itu.
Pekan lalu, Inspektur Jenderal Polisi Kenya, Joseph Boinett, menyatakan hutan adalah daerah berbahaya, dengan begitu, aparat keamanan bisa meluncurkan operasi berdasar hal itu.
Al-Shabaab berada di balik serangan terhadap pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi pada 2013, di mana 67 orang tewas. Mereka juga melakukan serangan yang menewaskan sekitar 100 orang di Lamu tahun lalu.
Kenya telah meningkatkan keamanan di Lamu, tujuan wisata populer namun jumlah pengunjung telah menyusut selama tahun lalu. Pebisnis lokal mengatakan jam malam senja hingga fajar juga telah merugikan mereka.
Sementara itu, Amerika Serikat sering mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya yang ingin bepergian di wilayah tersebut. (stu/fn)