Soal Ponsel BM, Erajaya: Bikin Sebal

Administrator - Jumat, 18 September 2015 - 13:14:26 wib
Soal Ponsel BM, Erajaya: Bikin Sebal
foto: detik.com

RADAR TEKNO - Sebagai negara kepulauan, yang notabene memiliki banyak pelabuhan, Indonesia menjadi negara sasaran empuk masuknya produk atau barang blackmarket (BM), tak terkecuali smartphone. Hal ini tentu menjadi momok tersendiri bagi distributor resmi macam Erajaya Group.

"BM itu adalah suatu fenomena dimana ketika ada barang atau produk yang laku, di situ ada barang BM. Dan tentunya, barang tersebut segmennya mid to high. Rugi kalau bermain segmen low," papar Djatmiko Wardoyo, Marketing & Communications Erajaya Group kepada dawak media, ditemui di acara iBoxing Week, Kamis  (17/9/2015).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Koko itu pun memaparkan alasan mengapaBM bisa terjadi. "Perlu kita sadari juga bahwa tersapat puluhan bahkan ratusan pelabuhan di Indonesia. Orang-orang itu mudah saja memasukkan barang ke Indonesia. Ditambah pemainnya juga tidak sedikit," jelasnya.

Banyak atau tidak, menurut Koko tergantung dari apakah produk tersebut sedang nge-hits atau tidak. Koko dan pihaknya pun bisa dibilang geram dengan adanya fenomena BM.

"Kalau dibilang sebal sih ya sebal. Ngerecokin sebenarnya. Karena gini, barang yang dimasukkan secara BM itu pada dasarnya tidak membayar PPh dan PPN. Sementara kami selaku distributor resmi jelas membayar kedua pajak itu," ujar Koko.

Maka dari itu, pihak Erajaya Group selaku distributor terbesar di Indonesia pun sebenarnya sempat mengajukan saran kepada otoritas pemerintah terkait smartphone BM. "Sudah kami sampaikan, mbok ya BM kalau bisa disetop. Caranya gimana? Beberapa negara luar itu menggunakan IMEI, dimana terjalin kerjasama antara pemerintah, distributor, dan operator," terangnya.

Nah, IMEI yang resmi (bayar pajak) itu tadi, lanjut Koko, terverifikasi di Kementerian Keuangan lewat bea cukai, kemudian didorong ke Kementrian Perdagangan, Menkominfo, baru setelah itu eksekusi dilakukan oleh operator. "Dengan kemampuan operator untuk membaca IMEI, maka kartu SIM baru bisa dipakai apabila IMEI tersebut terdafar membayar pajak," ujarnya antusias.

Namun, sayang trik yang sudah diterapkan di beberapa negara ini kurang mendapat sambutan yang antusias dari beberapa pihak. "Di sini diterapin ya bisa rontok itu operator. Pelanggannya pada minggat," pungkas Koko. (yud/yud/fn)