Radarriaunet | Jakarta - Tematik kesehatan dan ketahanan bangsa adalah perubahan paradigma untuk berkelanjutannya pembangunan kesehatan, bertitik tumpu pada transformasi untuk kesejahteraan masyarakat. Enam pilar transformasi yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan ditujukan untuk ketahanan kesehatan bangsa tetap bersinergi.
Salah satu tematik yang menjadi tantangan nasional dan global dan diangkat pada Kongres Asia Pacific Society of Infection Control (APSIC) saat ini adalah kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi yang memerlukan partisipasi multidisiplin untuk mengembangkan konstruksi dan modeling pengendalian infeksi sebagai alat ukur tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.
Sebab itu, kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi membutuhkan partisipasi multidisiplin untuk mengembangkan konstruksi dan modeling pengendalian infeksi sebagai alat ukur tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.
"Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi tersebut antara lain melingkupi rumah sakit dan komunitas, keduanya memiliki tautan yang erat dan saling memengaruhi," ungkap Ketua Umum Perkumpulan Pengendalian Infeksi (Perdalin) Prof Dr dr Hindra Irawan Satarai SpA Subsp IPT MtropPaed pada Kongres Asia Pacific Society of Infection Control (APSIC) 2024, di Jakarta, Minggu.
Hindra menjelaskan pengendalian infeksi di rumah sakit menjadi sebuah elemen penting yang harus diperhatikan. Hal ini terkait dengan patient safety, kultur dan etika kinerja lingkungan, dengan harapan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Menurutnya pengendalian infeksi di komunitas, dengan berbagai tingkatan strata, tidak kalah penting sebagai prioritas pemberdayaan kesehatan di masyarakat.
Pemberdayaan tersebut meliputi tersedianya layanan kesehatan primer yang dapat berfungsi sebagai agen perubahan kesehatan preventif dengan melibatkan lintas sektor, serta kolaborasi dan jejaring yang dibangun sebagai agen perubahan pengendalian infeksi di tingkat komunitas.
Itu sebabnya, lanjutnya, Perdalin sebagai organisasi yang berkomitmen dalam perbaikan dan peningkatan kontrol dan pencegahan infeksi di Indonesia, terus berupaya menjadi penggerak terdepan pada problematika pengendalian infeksi saat ini.
Permasalahan itu antara lain menyangkut kapasitas pengetahuan dan kemampuan, pendidikan dan profesionalitas yang didukung pemahaman adanya perubahan iklim, sanitasi air, dan perilaku lingkungan.
Ia menegaskan kebijakan pengendalian infeksi di Indonesia juga perlu dilakukan melalui update keilmuan pengendalian infeksi.
"Seperti dipresentasikan di APSIC ini merupakan salah satu upaya kerja keras Perdalin sebagai jembatan keseimbangan atas problematika penyakit infeksi saat ini," ungkap Hindra.
Steering Committee APSIC 2024 yg hadir, yakni Prof dr Djoko Widodo Sp PD Subsp PTI DTM&SH dan dr SH Manullang SpB(K) FICS.
Djoko Widodo menambahkan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi bukan hanya dari penyakit tetapi juga perilaku sesorang agar tidak mentransmisikan virus dan patogen kepada orang lain sekitarnya.
"Karena itu, perlu memperkuat kesadaran kepada masyarakat. Juga, pemegang kebijakan agar sarana prasarana layanan kesehatan disesuaikan dengan standar sehingga tidak terjadi transmisi penyakit infeksi," pungkasnya.
Perlu diketahui, kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi melingkupi fasilitas kesehatan dan komunitas, keduanya memiliki tautan yang erat dan saling mempengaruhi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di faskes menjadi sebuah elemen penting yang harus diperhatikan, terkait dengan keselamatan pasien. Kultur dan etika kinerja lingkungan, dengan harapan meningkatkan mutu dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di komunitas, dengan berbagai tingkat strata, tidaknkalah penting sebagai prioritas pemberdayaan kesehatan di masyarakat.
Pemberdayaan tersebut meliputi tersedianya layanan kesehatan primer yang berfungsi sebagai agen perubahan kesehatan preventif dengan melibatkan lintas sektor, kolaborasi dan jejaring yang dibangun sebagai agen perubahan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di tingkat komunitas. Dengan tujuan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk semua.
Perdalin (Perkumpulan Pengendalian Infeksi Indonesia) merupakan organisasi yang berkomitmen dalam perbaikan dan peningkatan praktek pencegahan dan pengendalian infeksi di Indonesia.
Perdalin berupaya menjadi penggerak terdepan terhadap problematikan pencegahan dan pengendalian infeksi saat ini yang tidak terlepas dari beberapa determinan terhadap kapasitas pengetahuan dan kemampuan, pendidikan, dan profesionalitas yang didukung dengan pemahaman adanya perubahan iklim, sanitasi air dan perilaku lingkungan sebagai interaksi dinamis menetukan kebijakan yang senantiasa berubah.
Paradigma shift kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di Indonesia, melalui update ilmiah pencegahan dan pengendalian infeksi yang dibahas dalam konferensi APSIC, sebagai salah satu upaya kerja keras Perdalin yang menjadi jembatan keseimbangan terhadap problematika penyakit menular saat ini.
Pembahasan update ilmiah APSIC berkemampuan menjadi nilai solusi dan sintesis, dan menggerakan secara dinamis kualitas pencegahan dan pengendalian infeksi, peningkatan keselamatan pasien, pola kritis sistem kesehatan secara transparansi dan berkelanjutan.
(igo)