Bahasa Melayu Diusulkan Jadi Bahasa Kerja di ASEAN

Administrator - Rabu, 07 September 2022 - 05:50:44 wib
Bahasa Melayu Diusulkan Jadi Bahasa Kerja di ASEAN
Rombongan BKSAP yang diketuai Fadli Zon memberikan keterangan. Foto: CPL

RADARRIAUNET.COM: Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Riau, Selasa 6September 2022.

Rombongan BKSAP yang diketuai Fadli Zon disambut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto di Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Kunker kali ini merupakan bagian untuk mensosialisasikan dan ingin mengedepankan Bahasa Melayu - Bahasa Indonesia.

Fadli Zon mengatakan, konsepnya memang ada Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia Melayu di forum parlemen terutama di ASEAN. Karena, di forum parlemen hingga saat ini bahasa resminya adalah Bahasa Inggris dan bahasa kerjanya juga Bahasa Inggris.

"Kita berharap di ASEAN ini karena mayoritas penduduk di ASEAN bisa berbahasa Indonesia atau Bahasa Melayu ini bisa diterima sebagai bahasa kerja (working language) dan dimulai dengan Parlemen," katanya menyitat cakaplah.

Fadli Zon juga mengharapkan Bahasa Melayu diterima dalam waktu dekat di tingkat ASEAN. Menurutnya, ini adalah inisiatif dalam rangka agar Bahasa Melayu diakui dunia paling tidak di wilayah regional dulu di Asia Tenggara.

Tak hanya di Asia Tenggara, bahasa Melayu diharapkan pula dapat diakui di Asia dan bisa lihat perkembangannya terus hingga berkembang di Asia Pasifik, dan bisa di berkembang di Perserikatan Bangsa-Bangsa, karena jumlah penutur Bahasa Indonesia Melayu ini lebih dari 300 juta jiwa di dunia.

"Jadi kita lebih banyak sebetulnya penutur Bahasa Indonesia Melayu, ketimbang Bahasa Perancis sebagai contoh yang memang yang diakui sebagai bahasa internasional," ujarnya.

Fadli Zon menyampaikan, kiranya ini salah satu upaya DPR RI dalam hal ini BKSAP yang mengusung tentang berdirinya Asosiasi Anggota Parlemen Berbahasa Indonesia Melayu.

Lebih lanjut Fadli Zon menyampaikan, tujuan pihaknya ke Riau adalah ingin bertemu dengan jajaran terkait dan dengan perguruan tinggi, akademisi, tokoh masyarakat, tokoh Adat Melayu untuk mendapatkan masukan, sekaligus berdiskusi tentang hal-hal yang sifatnya substansi maupun yang teknis.

"Kami juga membicarakan sejarahnya dan bagaimana penggunaan Bahasa Melayu sudah lama ada," ucapnya.

Padli Zon menambahkan, jika pihaknya sudah berbicara dengan tokoh parlemen dari Malaysia, Timor Leste, Brunei dan semuanya menyambut baik.

"Saat ini tinggal memformulasikan ini di dalam suatu kertas kerja, sehingga bisa menjadi acuan untuk pembentukan Asosiasi Parlemen Berbahasa Indonesia Melayu," tutupnya.

Sementara itu, Sekdaprov Riau SF Hariyanto mengatakan, jika Pemprov Riau sangat menyambut baik bahasa Melayu bisa digunakan menjadi bahan kerja di parlemen ASEAN.

"Tadi para tokoh kita juga sudah memberi masukan terkait rencana bahasa Melayu menjadi bahasa kerja di ASEAN," katanya singkat.

RR/Cakaplah