RADARRIAUNET.COM: Belasan wilayah kecamatan di sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan kini terkena dampak banjir dan tanah longsor.
Curah hujan yang sangat tinggi yang terjadi sejak Kamis (19/12) malam hingga Jumat (20/12) dinihari, telah menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Tanah Datar, Pasaman, Agam dan Kota Bukittinggi hampir secara bersamaan.
Masyarakat yang bermukim di dekat bantaran sungai dan tebing diminta waspada selama musim hujan ini. Sampai hari Jumat malam belum diketahui persis berapa rumah yang terendam banjir, kerusakan fasilitas umum dan juga korban jiwa. Sebab, dampak banjir dan tanah longsor tersebut masih data oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing daerah di Sumbar itu.
Disebutkan, sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat terdampak bencana yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan sejak Kamis (19/12) sore hingga Jumat (20/12) ini.
Tidak saja di kawasan Limapuluh Kota, banjir dan tanah longsor juga diberitakan kini terjadi di daerah lain di Sumatera Barat (Sumbar) seperti di wilayah Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
Pihak Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, menyebutkan hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bukittinggi dan sekitarnya sejak Kamis malam menyebabkan terjadinya bencana alam di 13 lokasi yang berada di wilayah hukum lembaga tersebut.
Dikutip dari laman Antaranews, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan di Sarilamak, Jumat, mengatakan saat ini tim masih berada di lokasi-lokasi yang terdampak banjir dan longsor.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Limapuluh Kota, Rahmadinol mengatakan kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Kapur IX di Nagari Koto Lamo dan Nagari Galugua. Selanjutnya Kecamatan Lareh Sago Halaban di Nagari Batu Payuang, Nagari Balai Panjang dan Nagari Bukik Sikumpa
"Di Nagari Balai panjang itu ada tiga jorong yang terdampak banjir yakni Tareh, Kampung Pondok dan Kubang Rasau. Di Tareh dan Kampung Pondok itu banjir karena meluapnya sungai dari kaki Bukit Barisan," sebutnya.
Sedangkan di Jorong Kubang Rasau karena luapan Sungai Batang Sinamar yang sudah mulai memasuki rumah warga.
Untuk Kecamatan Situjuah Limo Nagari di Nagari Tungka Jorong Sialang terjadi longsor yang menutup badan jalan dengan sepanjang 15 meter dengan ketinggian satu sampai tiga meter. Tim BPBD telah menurunkan alat berat membersihkan material longsor.
"Ada juga banjir di Kecamatan Akabiluru ada dua kejadian, yakni Banjir di Nagari Suayan Joromg Suayan Tinggi dan ada di Nagari Sariak Laeh," kata dia.
Kecamatan lainnya, Kecamatan Guguak di Nagari Simpang Sugiran, Kecamatan Harau di Nagari Sarilamak dan Taram, Kecamatan Payakumbuh di Nagari Piobang, Kecamatan Mungka di Nagari Simpang Kapuk, Kecamatan Luak di Nagari Andaleh dan Kecamatan Pangkalan Nagari Tanjung Pauh dan Nagari Koto Alam.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Limapuluh Kota Jhoni Amir mengatakan sampai saat ini belum ada masyarakat yang mengungsi karena bencana tersebut.
"Yang pasti Tim Reaksi Cepat kita masih dan akan terus berada di lokasi yang rawan banjir. Jadi mereka bisa terus menginformasikan ke masyarakat apabila air sudah mulai naik," sebutnya.
Ia menyebutkan saat ini banjir di beberapa daerah sudah mulai menyusut menyusul hujan yang mulai mereda."Matahari sudah mulai terlihat, mudah-mudahan tidak terjadi lagi hujan sehingga banjir terus menyusut," katanya.
13 lokasi di Bukittinggi
Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, menyebutkan hujan deras yang mengguyur wilayah Bukittinggi dan sekitarnya pada Kamis (19/12) malam menyebabkan terjadinya bencana alam di 13 lokasi yang berada di wilayah hukum lembaga tersebut.
Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santoso di Bukittinggi, Jumat, mengatakan sampai pukul 12.00 WIB lokasi yang terdampak bencana alam tersebut tersebar di Bukittinggi dan Kabupaten Agam di Kecamatan Baso, IV Koto dan Palupuh.
Di 13 lokasi itu bencana yang terjadi akibat hujan deras yaitu jalan terban, banjir dan longsor. Di lokasi jalan terban dan longsor, hingga Jumat sore personel kepolisian bersama pemangku kepentingan terkait dan warga masih di lokasi untuk melakukan pembersihan.
Akibat longsor, untuk kondisi yang cukup parah masih dilakukan pembersihan dan lalu lintas terhambat karena diberlakukan sistem buka tutup dan pembersihan masih dilanjutkan.
Berikut titik longsor yang terjadi di wilayah Polres Bukittinggi yakni, kelok Cindua Jalan Nagari Binuang Kecamatan IV Koto, Agam, material longsor berupa pohon tumbang menutupi badan jalan. Di Batang Palupuh Kecamatan Palupuh, Agam, pohon tumbang menutupi badan jalan, di Kecamatan Koto Tinggi Kecamatan Baso, Agam, longsor menutupi badan jalan.
Selain itu tanah longsor juga terjadi di Simarosok, Kecamatan Baso, Agam, longsor menyebabkan tiga dapur rumah warga rusak. Di Jorong Koto Gadang Nagari Persiapan Koto Gadang Baso, Agam, longsor menutupi badan jalan. Sedangkan di Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, agam, longsor, di Jorong Sianok, kecamatan IV Koto, Agam, longsor.
Di Jorong Bukit Apit, Nagari Padang Tarok kecamatan Baso, juga terjadi longsor. Hal yang sama juga terjadi di Jalan By Pass Gulai Bancah Bukittinggi, jalan terban menyebabkan seorang warga terperosok dan ditemukan meninggal dunia. Selain itu di Jorong Ladang Hutan Koto Tinggi, Baso, juga dihantam longsor.
Di samping itu dua titik banjir dan genangan air di Bukittinggi yaitu di Kelurahan Campago Ipuh dan RS Ibnu Sina serta di Puskesmas Jorong Salasa Nagari Padang Tarok, Baso.
Berkaitan dengan musim hujan, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika berkendara, pengendara diimbau berhati-hati atau menghindari daerah yang rawan longsor.
"Warga di sekitar sungai dan perbukitan diminta untuk selalu waspada karena bencana banjir dan tanah longsor mengintai. Apalagi intensitas curah hujan memang sangat tinggi," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Rumainur.
Romainur mengatakan, banjir setinggi mata kaki terjadi di empat daerah antara lain Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, Pasaman, dan Agam dalam wilayah Provinsi Sumbar tersebut.
"Itu terjadi karena memang curah hujan yang cukup deras," kata Rumainur, Jumat.
Sementara banjir di Kota Bukittinggi memang mengagetkan dan terbilang aneh. Makanya, banjir di Bukittinggi tersebut dipertanyakan orang terkait drainase.
"Drainase bersih atau tidak? Sebab di Bukittinggi tidak mungkin seharusnya kejadian kalau drainasenya baik dalam artian bersih dan tidak ada sampah," ungkap Rumainur.
Dia menambahkan, banjir di Kota Bukittinggi membuat satu unit rumah sakit terendam air setinggi mata kaki yakni Rumah Sakit Ibnu Sina.
Jalan Sumbar-Riau Terancam
Sementara itu pergerakan tanah yang membuat empat rumah amblas di Jorong Simpang Tiga, Kenagarian Koto Alam, Kabupaten Limapuluh Kota minggu lalu semakin parah.
Fenomena tanah bergerak sudah sampai hingga ke jalan nasional lintas Sumbar - Riau. Bahkan Jumat (20/12) terlihat sangat jelas aspal jalan retak mengarah areal jurang.
Retakan tanah ini terjadi saat Nagari Koto Alam diguyur hujan lebat pada Jumat (20/12/2019) dini hari. Saat itu intensitas hujan sangat tinggi dan mengakibatkan beberapa titik di Koto Alam mengalami banjir hingga ketinggian 30-50 cm.
Karena lokasi retakan tanah tersebut sangat dekat dari tempat tanah amblas minggu lalu dan masih labil, tanah di sekitar lokasi perlahan bergerak ke areal jurang.
Bahkan empat rumah yang amblas tersebut kian turun. Sampai saat ini sudah di kedalaman 4 meter. sedangkan retakan ini sudah memakan hampir selebar 3 meter dengan panjang 50 meter jalan nasional.
“Tadi dini hari tanahnya bergerak saat hujan dan membuat jalan nasional retak-retak. Jika tidak ditanggulangi dari awal, jalan nasional penghubungan Sumbar-Riau ini bisa amblas seperti yang terjadi minggu lalu,” sebut Yondrizal, salah seorang warga Koto Alam.
RR/ant/trb/zet