RADARRIAUNET.COM: Penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dinilai mengagetkan. Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai adik AHY, Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas), telah menjalani kaderisasi politik yang lebih baik.
"AHY ini kan memang mau tidak mau kita harus sebut dia 'anak emas'-nya SBY-lah. Ada Ibas di sana sebetulnya yang sudah berkecimpung di politik lama, dan Ibas menjalani kaderisasi politik yang lebih baik sebetulnya dibandingkan AHY. Saya tidak berusaha membenturkan antara kakak dan adik ini ya," kata Hendri.
Menurut Hendri, tak baik bagi AHY jika mengikuti cara yang instan untuk mendapatkan jabatan publik. Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini menilai sebaiknya AHY mengasah kemampuan politik secara berjenjang,menyitat dari DTK Jumat (11/10/2019).
"Jadi ya ikuti saja 2020, pilihlah pilkada yang ada, ikut dulu aja, belajar dari sana. Kan nggak seru juga kalau kemudian tiba-tiba Mas AHY dengan pengalaman yang kurang-lebih sama dengan saya, boleh sih sebenarnya bermimpi jadi presiden, boleh. Tapi alangkah baiknya kemampuan itu dilatih dulu secara berjenjang dan benar," ucapnya.
M"Kalau pintu masuk ke 2024 itu kan semua orang juga mikirin itu. Jokowi juga mikirin kan buat Gibran gimana caranya 2024-2029. Tapi jadi waketum itu belum tentu positif juga buat AHY kalau menurut saya. Itu kan lingkupnya masih lingkup Demokrat. Nanti di Demokrat sendiri gimana pendapatnya? Memang saat ini Demokrat adalah SBY, jadi apa pun yang SBY lakukan ya setuju juga," tuturnya.
Hendri mengatakan langkah ketum menunjuk anaknya menduduki jabatan strategis di partai pun dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, jika tujuan SBY adalah memproyeksikan AHY menjadi pemimpin nasional, Hendri menyarankan langkah itu harus dimulai dari bawah.
"Dan kemudian menjadi pengurus teras parpol kan sudah dilakukan juga parpol lain, Bu Mega, misalnya. Bu Mega kan juga ngangkat Prananda dan Puan sebagai salah satu elite partai kan. Jadi sebetulnya itu boleh-boleh aja," ujar Hendri.
"Tapi kalau memang Pak SBY mau memproyeksikan AHY sebagai pemimpin nasional, saya tahu Pak SBY orang pintar, tapi saya juga boleh berpendapat kan, sebaiknya lebih berjenjanglah prosesnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan AHY sudah dua bulan ini ditunjuk sebagai Waketum PD. Dia mengatakan jabatan resmi AHY ini hanya menunggu pengesahan dari Kemenkum HAM. nurut Hendri, penunjukan AHY sebagai Waketum PD dinilai sebagai langkah untuk menyiapkan AHY dalam kontestasi Pilpres 2024. Namun, kata Hendri, penunjukan sebagai waketum belum tentu positif untuk AHY.
"Kalau pintu masuk ke 2024 itu kan semua orang juga mikirin itu. Jokowi juga mikirin kan buat Gibran gimana caranya 2024-2029. Tapi jadi waketum itu belum tentu positif juga buat AHY kalau menurut saya. Itu kan lingkupnya masih lingkup Demokrat. Nanti di Demokrat sendiri gimana pendapatnya? Memang saat ini Demokrat adalah SBY, jadi apa pun yang SBY lakukan ya setuju juga," tuturnya.
Hendri mengatakan langkah ketum menunjuk anaknya menduduki jabatan strategis di partai pun dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, jika tujuan SBY adalah memproyeksikan AHY menjadi pemimpin nasional, Hendri menyarankan langkah itu harus dimulai dari bawah.
"Dan kemudian menjadi pengurus teras parpol kan sudah dilakukan juga parpol lain, Bu Mega, misalnya. Bu Mega kan juga ngangkat Prananda dan Puan sebagai salah satu elite partai kan. Jadi sebetulnya itu boleh-boleh aja," ujar Hendri.
"Tapi kalau memang Pak SBY mau memproyeksikan AHY sebagai pemimpin nasional, saya tahu Pak SBY orang pintar, tapi saya juga boleh berpendapat kan, sebaiknya lebih berjenjanglah prosesnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan AHY sudah dua bulan ini ditunjuk sebagai Waketum PD. Dia mengatakan jabatan resmi AHY ini hanya menunggu pengesahan dari Kemenkum HAM.
RR/DRS/DTK